Berita

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas/Net

Politik

Soal "Nation Failed", Ketua PPP: Dua Pangeran Harusnya Tebarkan Optimisme, Bukan Pesimisme

KAMIS, 08 JULI 2021 | 12:37 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi negara atau bangsa yang gagal (nation failed) akibat tidak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19, terus menuai reaksi.

Apakah benar Indonesia menuju nation failed, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai, pernyataan Ibas dan sebelumnya juga disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah ungkapan pesimistis.

Menurut Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi, harusnya kedua putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menebarkan optimisme di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.


"Tergantung apakah duo "pangeran" tersebut mau ikut bersama-sama negara untuk menangani Covid-19. Kalau mereka menebarkan pesimisme, ya setidaknya orang-orang di sekitarnya bisa ikut-ikutan pesimistis. Dalam situasi seperti ini semuanya harus bersama membangun optimisme untuk sama-sama menangani Covid-19," ujar Awiek kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/7).

Sebab, lanjut anggota DPR RI itu, pandemi Covid-19 adalah masalah global, semua negara mengalami kendala yang sama.

Atas dasar itu, tegas Awiek, Ibas dan AHY harusnya sudah tahu saat dua periode pemerintahan SBY bagaimana mengatasi persoalan di Indonesia dengan penduduk terbesar keempat di dunia.

"Seharusnya, kalau berjiwa negarawan, ya menumbuhkan optimisme. Kritik boleh, yakni kritik yang membangun. Bukan justru melemahkan dengan sikap pesimisme," ucapnya.

Ibas sebelumnya merasa khawatir Indonesia akan menjadi negara atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19. Pasalnya, terus terjadi lonjakan kasus Covid-19, dan angka kematian yang relatif tinggi beberapa hari ini.

"Begini ya, Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," kata Ibas, Rabu kemarin (7/7).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya