Berita

Ketua Departemen Hubungan Gereja Eksternal Patriarkat Moskow/Net

Dunia

Gereja Ortodoks Rusia: Mereka Yang Menolak Vaksin Harus Melakukan Pertaubatan Seumur Hidup

KAMIS, 08 JULI 2021 | 09:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gereja Ortodoks Rusia prihatin atas banyaknya warga yang menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Dalam sebuah pernyataan terbaru, mereka bahkan mengatakan, orang yang menolak vaksin telah melakukan dosa yang harus mereka pertobatkan seumur hidup.

Berbicara kepada saluran TV Russia 24, kepala Departemen Hubungan Gereja Eksternal Gereja Ortodoks Rusia, Metropolitan Hilarion, menjelaskan bahwa umatnya secara teratur bertobat kepadanya karena tidak divaksinasi.


"Mereka merasa bersalah karena menularkan virus ke orang lain yang akhirnya meninggal," katanya, seperti dikutip dari RT, Rabu (7/7).

“Mereka datang dan berkata, 'Bagaimana saya harus hidup dengan ini sekarang?' Dan bahkan sulit bagi saya untuk mengatakan bagaimana menjalaninya,” jelasnya.

"Sepanjang hidupmu, kamu harus menebus dosa yang kamu lakukan," ujarnya.

“Dosanya adalah memikirkan diri sendiri daripada memikirkan orang lain,” kata juru bicara itu.  

“Kita bertanggung jawab, masing-masing dari kita, tidak hanya untuk diri kita sendiri dan tidak hanya untuk orang yang kita cintai, tetapi juga untuk semua orang yang berhubungan dengan kita," lanjutnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Gereja semakin vokal tentang dukungannya terhadap program vaksinasi pemerintah.  

Metropolitan Hilarion secara teratur berbicara di TV tentang perlunya mengikuti aturan dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi.  Pada bulan Juni, ulama tersebut mengungkapkan “sikap positifnya” terhadap inisiatif pemerintah untuk memberlakukan vaksinasi wajib pada mereka yang bekerja di sektor jasa.

 â€œTentu perlu memperhatikan prinsip kesukarelaan dalam kaitannya dengan vaksinasi, prinsip yang sudah disampaikan sejak awal,” jelasnya.  “Tapi ada juga prinsip tanggung jawab orang atas kehidupan orang lain.”

Rusia saat ini berada di tengah gelombang baru Covid-19.  

Pada hari Senin (6/7), pihak berwenang mengumumkan bahwa ada 24.353 kasus baru, peningkatan yang cukup besar dari 9.145 yang tercatat pada 5 Juni, hanya satu bulan yang lalu.  

Peningkatan infeksi disebabkan munculnya varian Delta di dalam negeri, yang menyebabkan Walikota Moskow Sergey Sobyanin memberlakukan pembatasan kafe, bar, dan restoran di ibu kota.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya