Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan/RMOL

Politik

Sindir Jokowi, Ubedilah Badrun: Menyelamatkan Nyawa Itu Enggak Perlu Pakai "Tapi"

SELASA, 06 JULI 2021 | 20:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menyelamatkan nyawa manusia adalah hal mutlak yang harus diutamakan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Begitu ditegaskan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengkritisi sikap pemerintah yang terkesan lebih mengutamakan ekonomi dibanding nyawa manusia.

"Jadi (pemerintah) lebih dominan pada kebijakan ekonominya. Kalau enggak salah namanya Komite Penyelamatan Covid-19 dan Penyelamatan Ekonomi Nasional, tapi yang muncul ke publik lebih banyak penyelamatan ekonomi nasional," ujar Ubedilah dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'PPKM Darurat: Macet Di Penyekatan' secara virtual, Selasa (6/7).


Paradigma lebih mengutamakan ekonomi tersebut menurutnya berpengaruh pada seluruh kebijakan pemerintah. Hal itu makin diperkuat ketika Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa nyawa rakyat penting, tetapi ekonomi juga penting.

"Menurut saya, tidak perlu pakai kata 'tetapi'. Karena begitu kita menyelamatkan nyawa rakyat, pasti ekonomi berdampak positif. Jadi logic-nya itu harusnya nyawa rakyat dulu diselamatkan," jelas Ubedilah.

Selama paradigmanya tidak diubah, maka kebijakan apa pun yang diambil pemerintah tidak dapat menangani dan menyelamatkan nyawa rakyat.

"Ini akibat paradigma kekuasaan yang melekat pada elite kekuasaan hari ini. Padahal logic-nya, selamatkan dulu sumber daya manusia baru ekonominya. Dan itu sebetulnya yang melatarbelakangi mengapa penting lockdown. Itu yang dilakukan Wuhan sejak awal," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya