Berita

Perdana Menteri Naftali Bennett mengunjungi pusat vaksinasi di Holon pada 29 Juni 2021/Net

Dunia

Varian Delta Mengamuk Di Israel, Ahli: Sinyal Bahwa Vaksin Masih Kurang Efektif

SELASA, 06 JULI 2021 | 15:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Israel menghadapi peningkatan kasus Covid yang siginikan di tengah upaya menyebaran vaksinasi.

Para ahli mengatakan keprihatinannya terhadap angka yang menunjukkan tren buruk, memberi sinyal bahwa vaksin Pfizer/BioNTech -yang telah diberikan oleh sebagian besar masyarakat di Israel- kurang efektif mencegah penyakit ringan sekalipun dari varian Delta yang belakangan mewabah di negara itu.

Jumlah kasus parah di antara warga Israel yang divaksinasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dari kira-kira satu setiap dua hari menjadi lima kasus per hari.


Bahkan, sekitar setengah dari kasus harian terjadi pada anak-anak. Beberapa kasus yang tersisa muncul di antara orang dewasa yang divaksinasi.

Kementerian kesehatan mengungkapkan bahwa analisis mereka menunjukkan kemanjuran vaksin telah turun menjadi 64 persen selama varian Delta telah menyebar ke seluruh negeri.

Ketua panel ahli nasional Israel tentang Covid-19, Ran Balicer, menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menilai efektivitas vaksin secara tepat terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di India itu. Bagaimana pun vaksin tetap efektif dalam mengurangi penyakit Covid yang serius dan angka kasus rawat inap, tambahnya.

Balicer, juga chief innovation officer di Clalit, organisasi pemeliharaan kesehatan terbesar Israel (HMO), mengatakan kepada AFP bahwa kemunculan varian Delta sebagai 'strain dominan' di negara itu telah menyebabkan perubahan besar dalam dinamika transmisi.

Perdana Menteri Naftali Bennett memperingatkan hari Minggu bahwa dengan varian Delta 'mengamuk', Israel mungkin harus memperkenalkan kembali beberapa pembatasan yang dicabut bulan lalu.

Sementara negara-negara kaya telah mendapat manfaat dari peluncuran vaksinasi massal, bagian lain di dunia masih terus berjuang untuk mendapatkan vaksin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya