Berita

Almh. Rachmawati Soekarnoputri bersama sahabat-sahabatnya pendukung reunifikasi damai Semenanjung Korea, dalam pertemuan di Jakarta, Oktober 2016/RMOL

Dunia

Di Filipina Mereka Mengheningkan Cipta Untuk Mengenang Rachmawati Soekarnoputri

SELASA, 06 JULI 2021 | 14:47 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Ucapan dukacita atas kepergiaan Rachmawati Soekarnoputri hari Sabtu lalu (3/7) masih berdatangan dari berbagai negara.

Rachmawati adalah salah seorang inisiator pembentukan Asia-Pacific Regional Committe for Peaceful Reunification of Korea (APRCPRK) tahun 2012 lalu. Di organisasi itu, almarhumah Rachma duduk sebagai salah seorang ketua bersama sejumlah tokoh dari berbagai negara, seperti Australia, Nepal, dan India.

Ia ikut berbicara dalam pertemuan APRCPRK yang digelar secara daring tanggal 31 Mei lalu. Dalam pernyataannya, Rachma mengajak masyarakat internasional untuk terus memberikan dukungan pada proses reunifikasi damai di Semenanjung Korea. Di saat bersamaan, dia meminta agar pihak-pihak yang ingin mempertahankan dominasi di kawasan untuk menghentikan provokasi.


Rachma juga mengutip salah satu poin yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 lalu, yakni prinsip hidup berdampingan secara damai atau peaceful coexistence.

“Kita percaya dan sepakat bahwa persatuan di antara bangsa Korea adalah masalah yang sejatinya dapat diselesaikan secara independen oleh bangsa Korea sendiri,” ujarnya.

Pendirian dan artikulasi sikap Rachma yang tegas itu dikenal sahabat-sahabatnya sesama aktivis dan promotor perdamaian Semenanjung Korea.

Ucapan duka yang masih mengalir dari komunitas pendukung perdamaian Korea, antara lain dari Filipina, Turki, Pakistan, Nepal, Korea Utara, Selandia Baru, dan Australia.

Masyarakat Solidaritas dan Persahabatan Filipina-Korea (MSPFK) menggelar pertemuan khusus hari Minggu kemarin (4/7) untuk mengenang perjuangan Rachma. Di dalam pertemuan itu, mereka mengheningkan cipta selama satu menit.

Sekjen MSPFK Norma G. Binas, dalam surelnya kepada Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea (PPIK) Teguh Santosa, mengatakan rapat organisasinya dipimpin Ketua MSPFK Rafael V. Mariano.

Redaksi mendapatkan e-mail itu dari Teguh Santosa.

Norma yang pernah bertemu dengan Rachma di Jakarta tahun 2016 lalu menjelaskan sumbangan nyata Rachmawati untuk perdamaian Korea.

Norma mengingatkan bahwa gerakan solidaritas dan persahabatan ini diwariskan Presiden Sukarno yang merupakan ayah Rachmawati.

“We also condole with the Indonesian comrades who have worked with
her all these years. We know you lost a very dear friend and supporter
,” tulis Norma lagi.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya