Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketum ProDEM: Mau Sampai Kapan Kita Berdiam Menunggu Kematian?

SELASA, 06 JULI 2021 | 11:26 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ketidakadilan telah diperlihatkan secara nyata oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19 melonjak tinggi. Pergerakan rakyat dibatasi secara ketat, sementara perjalanan internasional masih terbuka.

Begitu kesal Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule melihat 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk Indonesia di saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Iwan Sumule semakin kesal lantaran sebuah fakta terungkap bahwa mereka datang untuk menjalani ujicoba dan belum bekerja.

“Ketat ke warga sendiri, longgar ke aseng dan asing. Warga sendiri dikarantina, aseng dan asing boleh keliaran masuk keluar,” geramnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/7).

Menurutnya orientasi dari kedatangan TKA China juga warga asing lain yang luput dari sorot pandangan publik adalah uang. Sementara di satu sisi, kehadiran mereka berpotensi membawa varian baru Covid-19.

Ujungnya, rakyat menderita karena virus yang dibawa dan mereka kehilangan uang.

Atas alasan itu, Iwan Sumule meminta masyarakat mulai bergerak untuk menyongsong perubahan. Bahwa ada masalah mendasar yang harus dibenahi di negeri ini, yaitu masalah kepemimpinan bangsa.

Letupan-letupan yang sudah muncul dari mahasiswa harus segera dikonsolidasikan agar perubahan nyata tercipta dan rakyat selamat mengarungi wabah.

“Sampai kapan kita berdiam menunggu kematian? Meluapkan kemarahan dapat membuat perubahan,”tekannya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya