Berita

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono/Net

Politik

PPKM Darurat Dipolitisasi, Arief Poyuono: Sedih Lihat Kelakuan Para Elite Yang Tidak Tahu Diri

SELASA, 06 JULI 2021 | 11:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang tengah dilakukan Pemerintah di Pulau Jawa dan Bali hingga 20 Juli mendatang tak lepas dari pro kontra.

Bahkan ada saja pihak-pihak tertentu yang justru mempolitisasi kebijakan PPKM Darurat. Alih-alih ikut membantu pengetatan agar situasi darurat yang terjadi saat ini bisa segera berakhir, mereka justru terlibat dalam debat yang tidak produktif.

Hal inilah yang kemudian memicu keprihatian bagi Arief Poyuono.


"Mohon para tokoh politik, tokoh nasional, sadar jangan terus membully dan mempolitisasi program PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah. Rakyat sudah eneg. Tapi harus mendukung dan berbuat sekecil apapun, agar bangsa kita selamat semua," ujar mantan Waketum Partai Gerindra ini, Selasa (6/7).

"Paling tidak luangkan waktu berdoa untuk keselamatan kita semua," tambahnya.

Menurut Arief, situasi yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini sangat berat. Bahkan pandemi gelombang kedua ini berpontensi meluluhlantahkan tatanan kehidupan dan perekonomian rakyat.

Sehingga, ditegaskan Arief, sudah tidak zamannya lagi para elite nasional, tokoh nasional, tokoh parpol untuk sibuk dengan debat kusir yang tidak bermanfaat bagi rakyat. Terlebih dalam situasi darurat saat ini.

"Nanti kalau sudah kelar, kita mulai lagi debat-debat dan kritik-kritik pada pemerintah," ujar Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini.

Arief pun mengajak semua elemen masyarakat untuk sama-sama membantu pemerintah dalam menanggulangi bahaya penyebaran Covid-19. Karena penanganan pandemi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tapi juga menjadi tanggung jawab moral kita semua.

"Sedih saya melihat kelakuan elite parpol, elite nasional, dan tokoh nasional yang tidak tahu diri terus mem-bully dan mengkritik program PPKM Darurat. Tapi kritik dan bully-an cuma tong kosong saja," tutup Arief Poyuono.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya