Berita

Dosen Prodi Ilmu politik FISIP UMJ Mamun Murod/Net

Politik

Mamun Murod Desak Pemerintah Beritikad Baik Bayar Utang Ke RS Muhammadiyah

SELASA, 06 JULI 2021 | 10:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Utang pemerintah kepada Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah sudah sepatutnya dipikirkan untuk segera dilunasi.

Sebab, sejumlah RS Muhammadiyah sedang ikut berjibaku menangani lonjakan pasien Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sudah barang tentu, RS Muhammadiyah membutuhkan banyak dana untuk bisa membantu penanganan Covid-19

Atas dasar itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod berharap pemerintah beritikad baik dengan cara membayar utang ke RS Muhammadiyah yang selama ini sudah sangat tulus membantu penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.


Menurutnya, utang pemerintah seperti tunggakan BPJS ke RS Muhammadiyah yang belum dibayar, justru berdampak pada optimalisasi pelayanan itu sendiri.

"Pemerintah ini tak sadar, kalau ormas seperti Muhammadiyah sangat tulus membantu dalam penanganan Covid-19 dengan menerjunkan semua RS-nya untuk bantu pemerintah," ujar Mamun Murod kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/7).

Lebih lanjut, Mamun Murod meminta pemerintah agar tidak bermain-main dengan dalam mengelola negara khususnya dalam hal ini pengelolaan dana BPJS terhadap rumah sakit. Menurutnya, perilaku yang demikian itu adalah zalim.

"Maka jangan main-main dalam mengelola negara ini. Zalim itu!" pungkasnya.

Koordinator Divisi Diseminasi Informasi dan Komunikasi MCCC Budi Santoso sebelumnya mengungkapkan, tercatat ada 88 rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah melayani pasien Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain insentif rumah sakit, persoalan lain dihadapi rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah sarana dan prasarana. Khususnya terkait kekurangan pasokan oksigen maupun tempat tidur untuk pasien Covid-19. Hal ini antara lain tersendat lantaran tunggakan utang pemerintah ke RS Muhammadiyah.

"Dinamika permasalahan bagi rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah ini yang melayani Covid-19 adalah pasokan oksigen terutama di daerah yang mengalami kenaikan sangat tiggi seperti di Yoyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI, itu mengalami kebutuhan kekurangan oksigen yang luar biasa," kata Budi. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya