Berita

Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/Net

Politik

WNA Boleh Masuk Saat PPKM Darurat, Ubedilah Badrun: Ini Bukti Kebijakan Jokowi Ngaco!

SENIN, 05 JULI 2021 | 14:10 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penularan Covid-19 akan semakin menjadi jika pemerintah tidak menutup bandara internasional dan melarang warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia.

Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, masih adanya tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia di tengah kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darura,t menunjukkan bukti bahwa kebijakan Presiden Jokowi tidak konsisten.

"Kedatangan 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) di tengah kebijakan PPKM Darurat adalah bukti betapa ngaconya kebijakan Jokowi ini," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/7).

Karena menurut Ubedilah, sepanjang bandara masih dibuka, maka sepanjang itu penularan Covid-19 akan terus terjadi. Adapun aktivitas domestik yang dihentikan, akan sia-sia.

"Jokowi patut dimintai pertanggungjawabannya karena telah membuat kebijakan yang justru menimbulkan penularan Covid-19 semakin parah. Karena datanya menunjukan bahwa jenis baru mutasi Covid-19 60 persen berasal dari kedatangan warga negara asing ke Indonesia," ucapnya.

Pihak Imigrasi Sulawesi Selatan memastikan masuknya 20 TKA China ke Bandara Sultan Hasnuddin, Makassar, pada hari pertama PPKB Darurat Jawa-Bali, tidak masalah karena merupakan penerbangan domestik.

Kepala Divisi Imigrasi Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Dodi Karnida mengatakan, awalnya TKA tersebut masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta sebelum PPKM diterapkan. Mereka lantas menjalani karantina 14 hari.

Tapi, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Romi Yudianto mengaku belum mengetahui pasti apakah 20 TKA China tersebut masuk lewat Soekarno-Hatta. Pihaknya baru akan melakukan validasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya