Berita

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa/Net

Politik

Aktivitas Domestik Dihentikan Sedangkan WNA Boleh Keluar Masuk, Herry Mendrofa: Kebijakan Jokowi Tidak Jelas!

SENIN, 05 JULI 2021 | 13:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Upaya pemerintah untuk menghentikan laju pandemi Covid-19 melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) Darurat, yaitu dengan melakukan pembatasan dalam negeri berbanding terbalik dengan kedatangan Warga Negara Asing (WNA).

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa menganggap pemerintah sedang tidak serius menyikapi pandemi Covid-19 yang semakin mengganas.

"Presiden Jokowi sepertinya tidak serius menghentikan pandemi Covid-19. Aktivitas domestik dihentikan sedangkan keluar masuknya WNA dilazimkan. Padahal akarnya dari luar negeri," kata Herry Mendrofa, Senin (5/7).


Menurutnya, koordinasi dan harmonisasi kebijakan antar kementerian dan lembaga negara dalam menghambat laju pandemi dari luar negeri belum optimal.

"Saya sering mengamati jajarannya Jokowi selalu kurang koordinasi. Ketika sudah terlihat kekeliruannya maka baru dilakukan perbaikan. Sepertinya pemerintah sedang bereksperimen dengan masyarakatnya," ujar Herry Mendrofa.

Pengamat sosial dan politik ini mendesak Jokowi dan jajaran memiliki kebijakan yang jelas, terukur dan terintegrasi terkait penghentian pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kebijakan Jokowi harus jelas, terukur dan terintegrasi soal pandemi ini. Masyarakat juga akan semakin jenuh dengan ketidaktepatan kebijakan pemerintah. Hal ini bisa memicu eskalasi terhadap instabilitas sosial, ekonomi dan politik di dalam negeri," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya