Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Mawas Diri Dan Mawas Harapan

MINGGU, 04 JULI 2021 | 11:15 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

GEGARA alih-alih mereda malah pagebluk Corona makin menggila maka terpaksa saya mengkarantina diri di dalam rumah sehingga punya banyak waktu untuk mawas diri.

Ternyata kini setiap saat dengan penuh waswas saya menunggu giliran terpapar virus Corona.

Lansia



Sebagai lansia yang oleh ilmu kedokteran digolongkan obesitas maka komorbid, jelas bahwa saya makin potensial terpapar Corona.

Suasana serba cemas malah makin mencemaskan akibat setiap saat saya harus siap menerima masukan informasi kabar- berita bahwa  karyawan saya, sahabat saya, sanak keluarga saya terpapar Corona bahkan meninggalkan dunia fana ini akibat angkara murka virus Corona.

Bahkan tidak sedikit para dokter, perawat dan petugas rumah sakit juga tertular virus Corona sampai gugur dalam perjuangan mulia menolong para pasien melawan Corona.

Nahas tak bisa ditolak, mujur tak bisa diraih sungguh sangat memprihatinkan bagi para pasien Corona yang gagal memperoleh kamar rumah sakit. Juga para pasien yang gagal memperoleh obat dan tabung oksigen yang makin melangka sambil harga jual-belinya terus melangit.

Belum lagi para warga miskin yang tidak mampu membayar pelayanan kesehatan andaikata masih tersedia. Bahkan cukup banyak warga miskin langsung meninggal dunia akibat tidak mampu membayar biaya test Corona yang seharusnya diberikan secara gratis kepada setiap warga sesuai sila terakhir Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia.

Harapan


Memang apa yang terjadi di masa kini dapat dikatakan sebagai dampak dari kebijakan di masa lalu yang meletakkan kepentingan ekonomi di depan kesehatan baik secara nasional mau pun individual yang bahkan diejawantahkan secara tanpa keberanian bersikap tegas.

Namun di dalam menghadapi malapetaka sebaiknya dihindari perilaku saling menyalahkan demi mencari bukan siapa tetapi apa yang salah untuk diperbaiki secara bersama.

Syukur Alhamdullilah, pemerintah pusat sudah memutuskan PPMK untuk dilaksanakan di Jawa dan Bali mulai 2 Juli 2019.

Insya Allah, pemerintah pusat juga berkenan cermat dan seksama mengawal pengejawantahan PPMK agar dilaksanakan secara patuh dan taat pada sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dengan kepedulian yang nyata berpihak kepada rakyat miskin yang kehilangan sumber nafkah mau pun tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya