Berita

Aksi protes anti-Bolsonaro di Brasil/Net

Dunia

Turun Ke Jalan, Warga Brasil: Pemerintah Lebih Berbahaya Daripada Virus

MINGGU, 04 JULI 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Warga Brasil dipenuhi kemurkaan terhadap pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro yang kacau dalam menangani pandemi Covid-19.  

Selain penanganan pandemi yang tidak serius, saat ini pemerintahan Bolsonaro juga terjerat skandal korupsi pembelian vaksin Covid-19 senilai 324 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,6 triliun (Rp 14.400/dolar AS).

Di tengah proses hukum yang berlangsung terhadap Bolsonaro dan rekan-rekannya, pulluhan ribu warga Brasil turun ke jalan-jalan pada Sabtu (3/6).

Di pusat kota Rio de Janeiro, ribuan orang berkumpul mengikuti irama drum sembari meneriakkan "Mundur Bolsonaro!".

"Orang-orang hanya turun ke jalan di tengah pandemi ketika pemerintah lebih berbahaya daripada virus," begitu tulisan dalam sebuah papan karton yang dibawa seorang pria, seperti dilaporkan New York Times.

Menggambarkan kritisnya situasi pandemi Covid-19, seorang pengunjuk rasa mengenakan masker oksigen dan kalung yang terbuat dari kotak obat kosong.

Seorang dokter hewan, Amanda Machado, mengenakan kostum malaikat maut dan memegang replika kepala terpenggal berlumuran darah dengan wajah Bolsonaro terpampang.

"Ini mewakili keinginan saya," katanya, mengangkat replika kepala itu.

Machado sendiri menyalahkan Bolsonaro atas kematian rekan, teman, dan kerabatnya yang meninggal karena virus corona. Lantaran selama ini sang presiden berulang kali meremehkan risiko, menabur keraguan tentang vaksin dan mendorong pertemuan besar.

Sebelumnya, muncul sebuah petisi seteba 271 halaman berisi dorongan agar Bolsonaro segera dimakzulkan.

Petisi itu ditandatangani politisi Partai Buruh, Pusat Gerakan Populer, Front Populer Brasil, Asosiasi Ahli Hukum Brasil untuk Demokrasi, dan Koalisi Hitam. Bahkan mantan sekutu Bolsonaro, seperti Alexandre Frota dari Partai Sosialis Demokrasi Brasil dan Joice Hasselmann dari Partai Sosial Liberal ikut menandatanganinya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya