Berita

Senjata yang digunakan OPM diduga barang rampasan/Istimewa

Pertahanan

TNI: Teroris OPM Bunuh Warga Sipil Pakai Senjata Rampasan

RABU, 30 JUNI 2021 | 14:13 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aksi keji kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang membunuh empat warga dan satu orang luka tembak di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6) ternyata menggunakan senjata rampasan.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa memastikan, senjata yang digunakan dipastikan milik TNI yang dirampas beberapa waktu lalu oleh OPM.

"Diduga pelakunya adalah kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib di mana senjata yang digunakan milik anggota Satgas yang dirampas saat melakukan pengamanan proyek di Bandara Nop Goliat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo," kata Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6).

Ia menceritakan, awalnya kelompok teroris OPM itu menyerang Satgas yang sedang melaksanakan pengamanan proyek tanggul di Bandara Nop Goliat Dekai pada 18 Mei 2021. Penyerangan itu mengakibatkan dua satgas gugur dan 2 pucuk senjata hilang.

Oleh karenanya, ia menegaskan OPM adalah musuh bersama dan harus dilawan agar tidak ada lagi korban.

"Mereka ini kan teroris yang tidak ingin Papua dibangun menjadi maju dan sejahtera serta menjadikan masyarakat sipil sebagai korban aksi-aksi terornya," tegas Suriastawa.

Terpisah, anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi meminta aparar keamanan segera menangkap para pelaku, aktor intelektualnya, hingga ke sumber aliran dananya.

Bobby juga menyarankan agar aparat keamanan mengevaluasi operasi keamanan di Yahukimo. Sebab gerakan teroris di kawasan itu belakangan cukup intens.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal dana otonomi khusus (otsus) Papua. Ia berharap, dana otsus tidak lagi diselewengkan, apalagi jika benar sampai mengalir kepada kelompok teroris.

"Baiknya bukan diberikan uang kas seperti dana otsus, tapi hendaknya dalam bentuk pembangunan otsus, karena rawan bocor. Pendanaan teroris di Papua ini harus segera diungkap dan tangkap aktor-aktornya," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya