Dalam pesan yang disampaikannya di Hari Keluarga Nasional (Harganas) kemarin (Selasa, 29/6), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan bahwa keluarga merupakan tempat penting untuk menumbuhkan sikap anti korupsi.
Dalam pesan yang disampaikannya secara terpisah, Firli mencontohkan salah satu hal yang kerap dilakukannya, yakni tidak mau membebankan pengeluaran personal dan atau keluarga kepada negara dan atau pihak-pihak lain. Hal itu sudah menjadi standar prilaku yang dipraktikkannya sejak bertugas di kepolisian.
"Setiap bepergian kami tidak pernah membebani orang lain. Semuanya saya bayar sendiri. Tiket, hotel, makan dan oleh-oleh beli sendiri dan pakai uang sendiri. Saat Kapolda pun, semua kami bayar sendiri," kata Firli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/6).
Apa yang disampaikan Firli Bahuri ini ternyata bukan isapan jempol. Redaksi menemukan sebuah klip berdurasi 3 menit yang diunggah di Youtube setahun lalu oleh Youtuber David Bondexs.
Di dalam video itu, seorang petugas front desk Novotel di Palembang, Sumatera Selatan, mengatakan bahwa Firli Bahuri yang ketika itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan menolak saat tahu ada pihak yang berusaha membayari biaya kamar yang digunakan dirinya dan keluarganya.
“Karena anak dan istri saya yang pakai jadi harus saya yang bayar,†ujar petugas front desk itu menirukan kalimat yang dikatakan Firli Bahuri kepada dirinya.
Dia mengatakan sempat menolak uang yang diberikan Firli untuk pembayaran kamar hotel. Namun Firli kembali bersikeras dan membayar dengan uangnya sendiri.
Tak lama sang petugas front desk memperlihatkan sepucuk surat dari manajemen Novotel tertanggal 30 Juni 2019.
Tidak cukup mendengarkan penjelasan petugas front desk Novotel, sang Youtuber lalu bertanya kepada Firli Bahuri di rumah dinasnya.
“Sempat nginap di Novotel, Jenderal? Tapi bayar sendiri. Alasannya kenapa Jenderal?†tanya David Bondexs kepada Firli Bahuri.
Firli menjawab seperti yang telah disampaikannya kepada petugas front desk Novotel.
“Sejak saya jadi polisi, saya tidak pernah minta dibayari oleh siapapun. Seandainya saya hanya mampu membayar kamar yang Rp 125 ribu, ya saya bayar Rp 125 ribu,†ujarnya.
Mengenai kejadian di Novotel, Firli mengatakan, dirinya menginap di Novotel selama empat hari dari tanggal 26 Juni sampai 30 Juni 2019. Ketika itu dia baru mendapat penugasan sebagai Kapolda Sumsel. Sebelum masuk ke rumah dinas, dia dan keluarga menginap di hotel terlebih dahulu.
“Waktu saya mau bayar, mereka bilang sudah dibayar. Saya tanya, siapa yang bayar. Ini yang nginap saya, anak, dan istri saya. Dan saya tidak pernah dibayari orang nginap di hotel,†jelasnya.
“Itu adalah salah satu pertanggungjawaban pribadi kita dan kita mengajarkan suri tauladan kita, aksi nyata kita, untuk mencegah tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan,†demikian Firli Bahuri.