Berita

Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta, Ristan Alfino Addakhil/Net

Politik

PWPM DKI: Kritik BEM UI Bagian Dari Konsekuensi Pendidikan Yang Membebaskan Rakyat

RABU, 30 JUNI 2021 | 07:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Setiap insan yang terdidik harus mampu menjadi pencerah di manapun mereka berada, termasuk dalam menjawab segala isu, polemik, dan keresahan masyarakat. Sebab insan-insan yang terdidik itu adalah urat nadi masyarakat.

“Pada hakekatnya pendidikan itu membebaskan dan memerdekakan,” tegas Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta, Ristan Alfino Addakhil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/6).

Atas alasan itu, Alfin memuji keberanian Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyampaikan pesan “Jokowi: The King of Lip Service”. Menurutnya, apa yang dilakukan mahasiswa UI adalah mengabarkan kepada masyarakat bahwa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja.

“Ini adalah konsekuensi logis dari pendidikan tadi, yaitu keberanian mengeluarkan pendapat,” urainya.

Alfin mengatakan bahwa di alam demokrasi, kebebasan pendapat adalah hal yang lumrah saja. Akan amat tidak baik jika kebebasan berpendapat dibungkam.

Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta itu tergelitik saat mendengar pihak rektorat UI memanggil mahasiswa karena unggahan kritik tersebut.

Apalagi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy ikut memberi komentar bahwa BEM UI tidak mencerminkan insan akademisi.

“Saya tergelitik mempertanyakan, insan akademisi versinya Pak Menko itu seperti apa? Mengingat beliau adalah seorang pendidik,” tegasnya.

Alfin tidak ingin sistem pendidikan Indonesia berubah dan menjadikan insan terdidik layaknya robot yang dibungkus kemasan manusia. Pendidikan, sambungnya, justru harus mampu menjadikan manusia merdeka.

“Tak ada yang lebih celaka daripada manusia-manusia yang meninggalkam generasi lemah di belakangnya. Dan keberanian mengemukakan pendapat dan kritik adalah bukti bahwa mahasiswa masih mampu berp[ikir dan bergerak sekaligus membuktikan mahasiswa bukan lemah,” tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya