Berita

Pegiat media sosial, Denny Siregar/Net

Publika

Denny Siregar Fitnah Presiden Jokowi?

SELASA, 29 JUNI 2021 | 10:45 WIB

SEBAGAIMANA diberitakan fajar.co.id, Jitunews, Keuangannews dan lainnya bahwa pegiat medsos Denny Siregar menyatakan bahwa Presiden Jokowi berperan dalam membungkam kelompok yang pernah bersatu memenjarakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Ujar Denny, "Yang berperan besar dalam menghajar kelompok garis keras dengan tokoh utama Habib Rizieq Shihab adalah Presiden Jokowi".

Menurut Denny, kelompok itu dihajar habis-habisan dengan membubarkan organisasinya dan menangkap petingginya yakni Rizieq Shihab.

Dengan pernyataannya ini, jelas dan tegas bahwa yang "menghajar habis habisan" kelompok, yang maksudnya FPI, adalah Jokowi.

Penting untuk segera mendapat klarifikasi dari Presiden Jokowi apakah yang dikemukakan oleh Denny Siregar itu betul?

Jika iya tentu semua berkonsekuensi luas bagi Jokowi sendiri yang mesti bertanggungjawab atas seluruh kegiatan "menghajar habis-habisan" termasuk penurunan baliho, penghukuman penjara, dan pembunuhan enam laskar FPI.

Karena seluruhnya berhubungan dengan "kelompok garis keras dengan tokoh utama Rizieq Shihab".

Jika tidak benar bahwa itu adalah peran besar Jokowi, maka Presiden harus menyatakan bahwa apa yang dikemukakan Denny Siregar adalah bohong. Di sini artinya Denny telah memfitnah Presiden Jokowi.

Karenanya hanya ada dua kemungkinan atas pernyataan Denny yang dikutip dari kanal YouTube Cokro tersebut yaitu benar atau fitnah.

Sebentar lagi kasus pembunuhan enam laskar FPI akan memasuki proses persidangan. Dua tersangka FR dan YMO bakal naik status menjadi terdakwa. Akan diuji di pengadilan apakah FR dan YMO itu melakukan pembunuhan atas dasar inisiatif sendiri atau atas koordinasi dan perintah atasan?

Sebagai aparat bawahan dalam Kepolisian semua tindakan biasa dilakukan atas perintah dan tanggungjawab atasan.

Buktinya, atas perbuatannya tersebut baik FR, maupun YMO tidak mendapat sanksi apapun dari institusi. Keduanya bebas dan aktif berdinas. Sangat aneh di negeri ini ada pembunuh sengaja bebas berkeliaran atas sepengetahuan atasan dan penentu kebijakan.

Nah, dengan pernyataan dari Denny Siregar, maka Presiden Jokowi dapat ditarik sebagai penanggung jawab perbuatan atas pembunuhan tersebut, sebab pembunuhan ini menjadi bagian dari "menghajar habis-habisan" nya versi Denny Siregar.

Denny layak pula untuk ditarik sebagai saksi di persidangan untuk mengetahui sejauh mana "peran besar" Presiden Jokowi dalam kasus "Km 50" tersebut.

Rakyat Indonesia berterimakasih pada Denny Siregar yang telah berhasil menguak tabir misteri tentang peran besar Jokowi dalam penzaliman terhadap FPI dan Habib Rizieq Shihab.

Peran besar bermakna bukan hanya sepengetahuan atau persetujuan tapi kerja besar yang sangat menentukan. Nah, rincian keterangan sangat dinanti dan dibutuhkan baik di medsos maupun di depan persidangan nanti.

Denny dikenal sebagai orang dekat Istana sehingga pernyataannya mungkin valid. Akan tetapi jika semua itu hanya karangan maka berarti Denny telah memfitnah Presiden Jokowi, dan karenanya Jokowi harus bereaksi untuk menjewer kuping si Denny.

Kita tunggu serial buka-bukaan fakta atau bual-bualan kata dari ruang Istana berikutnya. Ayo lanjut Bung Denny Siregar. Mana suara teman-teman yang lain? Rindu celotehan gila sang "maestro" Abu Janda.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya