Berita

Ketua PDIP Puan Maharani/Net

Politik

Puan Maharani Perlu Waspadai Gerakan Jokowi 3 Periode

SENIN, 28 JUNI 2021 | 13:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Dinamika pembahasan siapa calon presiden yang tepat untuk diusung PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 belakangan kian menarik disimak.

Politisi utama PDIP sekaligus pewaris trah Soekarno, Puan Maharani disebutkan tengah disiapkan sebagai calon presiden. Hanya saja, Ketua PDIP itu masih kalah populer dari kader PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pada situasi lainnya, Presiden Joko Widodo yang diusung PDIP selama dua periode, juga tengah kencang disuarakan sejumlah relawan untuk melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga.

Pengamat politik Rico Marbun mengatakan, khusus untuk mengusung Puan Maharani, butuh kelincahan komunikasi politik dari PDIP dalam mencari kawan koalisi.

Sementara untuk urusan internal, Puan sedikit diunggulkan lantaran dorongan dari akar rumput sudah bermunculan.

"Artinya posisi Puan sebagai capres atau cawapres, perlu ada kelenturan komunikasi dan negosiasi koalisi politik," ujar Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/6).

Komunikasi dan koalisi itu, kata Rico, untuk mengamankan suara, mengingat Puan masih tidak terlalu bagus dari segi popularitas dan elektabilitas dibandingkan Ganjar.

Menurutnya, elektabilitas memang bukan penentu mutlak. Ada kalanya elektabilitas tinggi malah menjadi ekor setelah komunikasi dengan koalisi.

"Ada banyak contoh di pilkada yang menunjukan opsi ideal dan minimal rata-rata kandidat maju 'high call' dulu sebagai kepala daerah, ternyata setelah bargain menjadi wakil kepala daerah," jelasnya.

Lanjutnya, justru yang perlu diwaspadai adalah gerakan relawan Jokowi tiga periode yang belakangan massif bersuara di ruang publik dan bisa mengganggu persiapan pencapresan Puan.

Gerakan ini secara masif didengungkan oleh Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari yang bersama dengan Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 ingin menduetkan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024.

"Tapi skenario relawan ini kan sementara terlihat belum mewakili arus struktural," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya