Berita

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha/Net

Dunia

Belum Siap Ambil Risiko, Mayoritas Masyarakat Thailand Tolak Pembukaan Kembali Negara Dalam 120 Hari

SENIN, 28 JUNI 2021 | 08:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengumuman Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha yang bertekad membuka kembali negara itu dalam 120 hari, tidak terlalu mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Menurut survei yang dilakukan oleh National Institute of Development Administration, atau Nida Poll, mayoritas orang mengaku tidak setuju dengan niatan perdana menteri.

Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui wawancara telepon terhadap 1.311 orang berusia 15 tahun ke atas dari berbagai tingkat pendidikan dan pekerjaan di seluruh negeri pada 22-25 Juni.


Ketika ditanya apakah mereka setuju dengan pengumuman tersebut, sebagian besar atau sekitar 73,46 persen mengatakan tidak setuju.

Itu terbagi menjadi dua, yaitu 53,55 persen benar-benar tidak setuju dan 19, 91 persen tidak setuju.

Yang benar-benar tidak setuju karena alasan bahwa negara tersebut tidak boleh mengambil risiko menerima orang asing saat pandemi belum terkendali, menambahkan bahwa pembukaan kembali harus ditunda sampai sebagian besar orang di negara itu diinokulasi.

Yang tidak setuju, mengatakan mereka tidak yakin dengan tindakan pencegahan pemerintah.

Di sisi lain, sebanyak 26,01 persen setuju, dengan alasan itu akan memacu ekonomi dan menghidupkan kembali bisnis terkait pariwisata.

Sisanya, sebanyak 0,53 persen tidak menjawab atau tidak tertarik.

Ketika pertanyaan berlanjut pada apakah mereka yakin pemerintah benar-benar dapat membuka kembali negara itu dalam 120 hari, mayoritas atau sekitar 71,62 persen, mengatakan 'tidak' dan 27,16 persen menjawab 'ya', lalu sisanya 1,22 persen tidak menjawab atau tidak tertarik.

Lalu ketika ditanya apakah mereka siap menerima risiko pembukaan kembali yang mengarah ke wabah virus yang lebih parah, dan seberapa besar mereka akan menyalahkan pemerintah jika itu terjadi, 52,56 persen mengatakan mereka tidak akan menerima risiko apa pun dan pemerintah harus bertanggung jawab penuh. Sementara 11,29 persen mengatakan mereka tidak akan menerima risiko apa pun tetapi tidak akan menyalahkan pemerintah.

Di sisi lain, 24,56 persen mengatakan mereka akan menerima risiko tetapi pemerintah harus mengambil tanggung jawab total dan 9,00 persen mengatakan mereka akan menerima risiko dan tidak akan menyalahkan pemerintah.

Selebihnya 2,59 persen tidak menjawab atau tidak tertarik.

Ketika ditanya apakah mereka lebih mementingkan kelangsungan hidup ekonomi atau keamanan kesehatan, 69,19 persen memilih keselamatan kesehatan, 18,99 persen memilih kelangsungan hidup ekonomi, dan 11,82 persen mengatakan mereka sama pentingnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya