Berita

Wakil Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang/Net

Politik

Kadin Jakarta: Jangan Sampai Munas Kadin Bertolak Belakang Dengan Harapan Pemerintah

MINGGU, 27 JUNI 2021 | 10:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dorongan agar pelaksanaan Munas VIII Kadin yang akan berlangsung 30 Juni 2020 di Kendari, Sulawesi Tenggara, ditunda terus bermunculan.

Kali ini, dorongan itu muncul dari Wakil Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang. Dia meminta agar munas ditunda sementara lantaran pandemi Covid-19 masih melonjak cukup tajam.

Terlebih, sambungnya, virus varian baru sudah masuk ke Indonesia dan jauh lebih ganas.


“Ini juga menjadi pertimbangan. Saat ini sedang puncak-puncaknya, jangan sampai laju penyebarannya semakin besar tentu akan sangat membebani pemerintah untuk menyediakan fasilitas isoman dan tenaga medis yang juga terbatas,” ucap Sarman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/6).

Bagi Sarman, dorongan dari masyarakat hingga kepala daerah agar Munas Kadin ditunda cukup beralasan. Fakyanya kasus Covid-19 memang tengah melonjak dan tempat penyelenggaraan munas berada di zona merah.

Dia mengurai pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan PPKM Mikro yang ketat dan presiden sudah mengajak masyarakat untuk berdiam di rumah. Artinya apapun kegiatan yang dilakukan masyarakat harus diminimalisir dengan baik untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

"Sebagai bentuk peran serta pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin menekan laju penularan Covid 19, maka akan sangat elok Munas tersebut dapat ditunda sampai dengan angka penyebaran Covid benar-benar dapat kita kendalikan dan kebijakan PPKM diperlonggar,” katanya.

Sarman menambahkan bahwa saat ini banyak kegiatan seperti pameran, seminar, rapat-rapat sampai dengan kunker legislatif yang ditunda. Dia tidak ingin Munas Kadin bertolak belakang dengan harapan pemerintah agar sebaran corona tidak melonjak lagi.

"Kita mengantisipasi saja, jangan sampai Munas Kadin menjadi kluster baru. Tentu akan sangat bertolak belakang dengan harapan pemerintah kalau terjadi,” demikian Sarman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya