Berita

Presiden Joko Widodo bersama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam satu kesempatan di Istana Negara/Net

Politik

Gugatan Moeldoko Ke PTUN Menyiratkan Jokowi Ikut Campur Obok-obok Demokrat

SABTU, 26 JUNI 2021 | 16:39 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Cukup menarik mencermati manuver Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang yang mendaftarkan gugatan ke PTUN atas hasil Kemenkumham karena tidak mengesahkan hasil KLB.

Komunikolog politik Tamil Selvan melihat, manuver Moeldoko dengan KLB Deli Serdang hanya mencoreng muka Presiden Joko Widodo, dan seolah menyiratkan bahwa Jokowi ikut merestui anak buahnya itu mengobok-obok Partai Demokrat.

“Manuver Moeldoko ini mencoreng nama Jokowi, dan memunculkan opini di ruang publik, seolah Jokowi-lah yang berambisi ingin merebut Demokrat,” kata pria yang akrab disapa Kang Tamil ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/6).

“Padahal saya yakin Jokowi tidak ikut campur dalam hal ini,” tekannya menambahkan.

Disamping itu, menurut Ketua Umum Forum Politik Indonesia (FPI) ini, pengajuan gugatan tersebut menggambarkan secara nyata pembangkangan Moeldoko sebagai bagian dari pemerintah kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya kira, polemik KLB Deli Serdang ini pada akhirnya akan menenggelamkan karir politik Moeldoko. Terlepas dari pengakuannya, bahwa dirinya diminta untuk menjadi ketum atau memang ada indikasi manuver pribadi. Namun saya kira sebaiknya Jokowi harus membersihkan namanya dari fenomena ini dengan mengganti Moeldoko dari jabatannya sebagai pejabat di lingkaran Istana,” demikian Tamil menyarankan.

Kubu Kongres Luar Biasa Demokrat Deli Serdang hari ini mengajukan gugatan ke PTUN Jakarta atas keputusan Menkumham yang tak mengesahkan hasil KLB yang digelar 5 Maret lalu itu. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjadi tergugat dalam perkara tersebut.

"Ini upaya hukum pertama kali yang dilakukan agar kepengurusan hasil KLB ini diakui negara melalui gugatan tata usaha negara ke PTUNJakarta," kata kuasa hukum kubu Moeldoko, Rusdiansyah, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya