Berita

Tes Covid-19/Net

Kesehatan

Lonjakan Covid Diprediksi Terjadi Hingga Juli, Epidemiolog Minta Pemerintah Gelar Testing Ke Rumah Warga

SABTU, 26 JUNI 2021 | 13:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Meski menjadi yang tertinggi sejak Covid-19 masuk Indonesia, tambahan kasus positif Covid-19 yang terjadi pada Kamis (24/6) kemarin diprediksi belum mencapai puncaknya.

Epidemilog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, angka 20.574 kasus pada Kamis kemarin belum yang tertinggi. Karena dirinya melihat potensi lonjakan bakal terjadi akibat virus Covid-19 varian Delta yang sudah masuk Indonesia.

"Setidanya kita akan melihat potensi lonjakan yang leih besar sampai pertengahan atau akhir Juli. Ini tentu yang sudah bisa kita prediksi dari awal," ujar Dicky kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/6).

Dicky memandang, angka 20 ribu lebih kasus yang ditemukan dua hari lalu tersebut sesuai dengan angka testing yang dilakukan pemrintah. Di mana, jumlah orang yang diperiksa sebanyak 90.503 kasus dengan spesimen yang diambil 136.896 sampel.

"Pemerintah pun sudah membuat beberapa langkah mitigasi yang saya juga terlibat dalam diskusi awal sebelum puasa (bulan mei 20221), karena kita sudah sampaikan prediksi puncak di akhir Juni ini dan juga potensi lonjakan lain di Juli akibat varian Delta," imbuhnya.

Jumlah pemeriksaan Covid-19 tersebut, lanjut Dicky, masih belum mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Karena, orang yang diperiksa dan spesimen yang diambil baru dilakukan terhadap mereka yang berada dan atau melapor ke rumah sakit.

Sementara, masih banyak masyarakat yang tidak memeriksakan dirinya, apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sehingga, ia menyarankan agar pemerintah bisa jemput bola, dalam arti melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga.

"Nah, adanya kasus 20 ribuan ini bukan hal yang mengagetkan, dan belum menggambarkan posisi yang sesungguhnya.Karena dengan tes positivity rate yang tinggi jauh di atas 10 persen, ini menggambarkan bahwa cakupan testing kita ini masih belum menyasar kasus yang sebetulnya mayoritas ada di masyarakat, di rumah-rumah," tuturnya.

Maka dari itu, Dicky menghitng jumlah kasus postif yang naik hingga ke angka 20.574 mempresentasikan 20 persen kasus Covid-19 yang ada di masyarakat. Sehingga, diperlukan testing yang lebih masif hingga ratusan ribu per harinya.

"Jadi 100 ribu ya. Dan itu wajar kalau kita masifkan testing kita di hari ini, sangat wajar karena testing itu perlu," demikian Dicky Budiman.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya