Berita

Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrei Kelin/Net

Dunia

Rusia: Kami Tidak Mengesampingkan Tindakan Keras Kepada Inggris Atau Siapa Saja Yang Melakukan Provokasi

SABTU, 26 JUNI 2021 | 12:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrei Kelin menyatakan Kremlin tidak akan tinggal diam jika provokasi terus menerus dilancarkan dari Inggris dari pihak lainnya. Pernyataannya itu untuk menanggapi kapal perang Inggris yang memasuki area Krimea baru-baru ini.

Rusia tidak mengesampingkan tanggapan keras jika Inggris melakukan provokasi lain seperti insiden dengan HMS Defender Inggris di Krimea Rusia, Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrei Kelin mengatakan pada hari Jumat.

"Dalam kasus eskalasi yang berlanjut, dalam kasus provokasi berulang di dekat pantai Krimea, saya tidak mengesampingkan bahwa kita harus merespons dengan cukup keras," kata Andrei Kelin dalam wawancaranya dengan saluran televisi Rossiya-24, Jumat.


"Sulit untuk mempengaruhi hubungan Rusia-Inggris, karena mereka telah didorong ke jalan buntu dan hampir pada titik beku," ujar Andrei Kelin.

Hubungan Inggris dengan Rusia telah terganggu selama beberapa tahun terakhir. Keretakan mulai terjadi pada 2014 saat Rusia mulai mencaplok Krimea, di mana aksi itu tidak disetujui oleh Inggris.

Keretakan ini kemudian diperparah pada 2018 saat bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan anaknya Yulia Skripal, ditemukan tidak sadarkan diri. Mereka diduga diracun saat berjalan-jalan di kota Salisbury, London.

Serta beberapa insiden lainnya yang menjadikan Inggris bersekutu dengan negara-negara Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia

Pada Rabu (24/6) , kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa Armada Laut Hitam dan layanan penjaga perbatasan Federal Security Service (FSB) menggagalkan pelanggaran perbatasan Rusia oleh HMS Defender di Cape Fiolent Crimea.

Kapal perusak itu dilaporkan melakukan perjalanan tiga kilometer ke perairan teritorial Rusia.

Kapal penjaga pantai Rusia pun melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir mereka, diikuti oleh beberapa bom yang dijatuhkan dari pesawat Su-24M di depan Defender. Kapal Inggrsi itu pun kemudian pergi meninggalkan perairan teritorial Rusia.

Kementerian pertahanan Rusia menggambarkan tindakan perusak tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan meminta London untuk menyelidiki tindakan para kru.

Namun, Inggris membantah telah ada penembakan dan bom untuk mengusir kapal perangnya. Inggris mengatakan pengusiran itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi HMS Defender tetapi tetap saja menganggap tindakan Rusia amat tidak profesional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya