Berita

Polisi Jerman/Net

Dunia

Serangan Pisau Di Jerman, Sejumlah Orang Tewas Dan Lainnya Luka-luka

SABTU, 26 JUNI 2021 | 10:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka dalam sebuah serangan pisau pada Jumat (25/6) di kota Wuerzburg, Jerman selatan. Tersangka pelaku penusukan berhasil dibekuk pihak kepolisian.

Dalam keterangannya polisi tidak menyebutkan jumlah korban dan motif tersangka melakukan serangan tersebut.

"Penyerang berhasil dilumpuhkan setelah polisi menggunakan senjata api. Ada beberapa korban luka dan tewas," kata polisi di Twitter, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/6).

Outlet berita Jerman melaporkan bahwa tersangka telah menyerang orang-orang di pusat kota dengan pisau.

Surat kabar Bild melaporkan, polisi dapat menangkap pria itu setelah menembak kakinya, seraya menambahkan bahwa setidaknya tiga orang tewas dan enam lainnya terluka.

Sementara motif dan identitas lengkap pelaku belum ditetapkan, Jerman telah dalam siaga tinggi setelah beberapa serangan ekstremis Islam yang mematikan.

Terduga Islamis telah melakukan beberapa serangan di Jerman dalam beberapa tahun terakhir, yang paling mematikan adalah amukan truk di pasar Natal Berlin pada Desember 2016 yang menewaskan 12 orang.

Penyerangnya saat itu adalah warga Tunisia, yang juga seorang pencari suaka yang gagal. Dia diketahui sebagai pendukung kelompok jihadis Negara Islam.

Baru-baru ini, seorang pria tewas dan seorang lainnya terluka parah dalam serangan pisau serupa yang dilakukan oleh kelompok Islam di kota Dresden pada Oktober lalu.

Kasus lain melibatkan seorang jihadis asal Suriah berusia 20 tahun. Pada bulan Mei dia menerima hukuman seumur hidup atas serangan homofobia.

Pada bulan Agustus, enam orang terluka dalam serangkaian kecelakaan di jalan raya di Berlin dalam apa yang digambarkan jaksa sebagai serangan yang diduga oleh kelompok Islam.

Jumlah kelompok Islam radikal yang dianggap berbahaya di Jerman meningkat tajam antara 2015 dan 2018, menurut dinas keamanan.

Tetapi jumlahnya telah menurun sejak saat itu, dengan hanya 615 yang dianggap berbahaya menurut hitungan terbaru -- dibandingkan dengan 730 pada Januari 2018.

Selain itu, ada juga 521 orang yang telah menarik perhatian dinas keamanan tetapi belum mencapai tahap dianggap berbahaya.

Kasus-kasus tersebut tak lepas dari banyaknya pencari suaka di negara itu.

Kanselir Angela Merkel telah mengizinkan lebih dari satu juta pencari suaka sejak 2015 - sebuah keputusan yang telah mendorong kebangkitan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), yang menuduh bahwa masuknya para pencari suaka menimbulkan risiko keamanan yang tinggi.

Tapi di luar serangan Islam, ada juga serangan lain oleh orang-orang yang menggunakan pisau.

Pada Oktober 2017, seorang pria yang memegang pisau secara acak menyerang orang yang lewat di pusat kota Munich, melukai delapan orang.

Dalam kasus tersebut, polisi mengecualikan terorisme sebagai motif setelah menahan tersangka pelaku.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya