Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov/Net

Dunia

Rusia Ancam Akan Mengebom Kapal Perang Inggris Jika Berani Melanggar Wilayahnya Di Laut Hitam

JUMAT, 25 JUNI 2021 | 07:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia memanggil Duta Besar Inggris untuk Moskow Deborah Bronnert untuk memberikan teguran diplomatik resmi pada Kamis (24/6) waktu setempat.

Pemanggilan tersebut dilakukan setelah kapal perang Angkatan Laut Kerajaan, Defender, melanggar apa yang dikatakan Kremlin sebagai perairan teritorialnya di Laut Hitam, yang menurut Inggris dan sebagian besar dunia adalah milik Ukraina.

Menurut pihak Kremlin, apa yang dilakukan Inggris adalah sebuah tindakan berbahaya, dan mereka tidak akan segan mengebom jika ada tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di lepas pantai Krimea yang dicaplok Rusia.

"Kami dapat meminta untuk berpikir dengan akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional. Jika itu tidak berhasil, kami dapat mengebom," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/6).

Ryabkov, mengacu pada peristiwa versi Moskow di mana sebuah pesawat Rusia mengebom jalur kapal perusak Inggris, mengatakan bahwa di masa depan bom akan dikirim "tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran."

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kapal perang milik Kerajaan, yang melakukan perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, bertindak sesuai dengan hukum dan telah berada di perairan internasional.

"Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya dari A ke B," kata Johnson.

Sementara Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan manuver pesawat yang tidak aman 500 kaki (152 m) di atas kapal perang.

Laut Hitam, yang digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania, selama berabad-abad menjadi titik nyala antara Rusia dan para pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia. Negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya