Berita

Pasien Covid-19 di India/Net

Dunia

Kasus Varian Delta Plus Terus Bertambah, India Terancam Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

KAMIS, 24 JUNI 2021 | 12:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Belum pulih dari serangan gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada April hingga Mei lalu, India harus dihadapkan pada kenyataan lain, yaitu kemungkinan munculnya gelombang ketiga.

Kekhawatiran terhadap gelombang ketiga Covid-19 di India muncul setelah terindentifikasinya varian Delta Plus yang merupakan mutasi dari varian Delta yang lebih menular.

Menurut para ahli, India dapat menghadapi gelombang ketiga Covid-9 dalam beberapa bulan ke depan.

Saat ini, jumlah kasus harian Covid-19 rata-rata di India telah turun menjadi sekitar 50 ribu dari puncaknya 400 ribu pada Mei. Penurunan jumlah kasus terjadi dengan pemberlakukan lockdown ketat oleh negara bagian.

Di tengah rencana untuk memulai membuka diri, India dikejutkan dengan kehadiran varian Delta Plus.

Di negara bagian Madhya Pradesh, kasus kematian pertama akibat varian Delta Plus dilaporkan. Infeksi varian baru itu juga telah bertambah menjadi lima kasus di negara bagian itu.

"Lima kasus varian Delta Plus telah terungkap sejauh ini di negara bagian, dari mereka satu pasien telah meninggal. Negara bagian sedang menyusun rencana untuk mengatasi situasi ini," kata menteri pendidikan negara bagian, Vishwas Sarang, seperti dikutip The Indian Express.

Sarang mengatakan, pasien yang meninggal belum mendapatkan vaksinasi, sedangkan empat pasien lainnya sudah divaksinasi dan pulih.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan India pada Rabu (23/6) melaporkan sekitar 40 kasus telah ditemukan di tiga negara bagian, naik dari 22 pada Selasa (22/6).

Pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan Dr Chandrakant Lahariya mengatakan, India sekali lagi berada pada fase yang sulit. Gelombang Covid-19 akan sangat bergantung pada perilaku orang.

"Jika kami terburu-buru membuka kembali dan orang-orang tidak mengikuti protokol keselamatan Covid, kami hanya membantu virus menyebar lebih cepat," ujarnya, seperti dikutip BBC.

Sejauh ini, pemerintah India telah mengumumkan varian Delta Plus sebagai varian yang menjadi perhatian. Namun belum ada data yang cukup bahwa varian baru itu dapat menjadi penyebab gelombang ketiga.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya