Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Kuba Marcelino Medina/Net

Dunia

Kuba Desak Gerakan Non-Blok Prioritaskan Perjuangan Rakyat Palestina Merebut Haknya

RABU, 23 JUNI 2021 | 09:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kuba meratifikasi solidaritas yang tak tergoyahkan dengan pemerintah dan rakyat Palestina, terutama dalam menghadapi serangan yang dilakukan oleh Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Kuba Marcelino Medina, selama pertemuan luar biasa Komite Menteri Gerakan Non-Blok (NAM) yang didedikasikan untuk masalah ini pada Selasa (22/6) waktu setempat.

Di forum tersebut, Medina mengutuk pemboman baru-baru ini terhadap warga sipil di Gaza, dan mengatakan bahwa Gerakan Non-Blok harus terus memprioritaskan pertahanan perjuangan Palestina, seperti yang telah dilakukan sejak berdirinya kelompok tersebut.


"Mendukung hak-hak sah rakyat Arab, mengutuk pendudukan ilegal wilayah mereka dan mencari solusi segera untuk konflik ini, sesuai dengan hukum internasional, Piagam PBB dan resolusi organisasi itu," katanya, seperti dikutip dari Prensa Latina.

"GNB memiliki tugas untuk berjuang sampai hutang bersejarah dengan Palestina diselesaikan," tambahnya.

"Dan mengingat bahwa hak-hak rakyat ini telah dilanggar selama lebih dari tujuh dekade pendudukan," lanjut dia.

Wakil menteri Kuba juga mengingatkan kembali bahwa pemboman sembarangan yang dilakukan oleh Israel pada Mei lalu, telah mengakibatkan tewasnya ratusan orang dan menyebabkan kerusakan material yang cukup besar.

"Serangan-serangan ini merupakan pelanggaran serius dan mencolok lainnya terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, hukum internasional dan hukum humaniter internasional, dan membuktikan kesinambungan kebijakan agresif dan praktik penjajahan," katanya.

Dia juga menyatakan bahwa tindakan tersebut memiliki keterlibatan dan impunitas yang dijamin ke Israel oleh Amerika Serikat, karena Washington menghalangi tindakan Dewan Keamanan PBB.

Dia juga menegaskan kembali bahwa bangsa Arab memiliki hak untuk memiliki negara merdeka dan berdaulat di perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, yang akan menjamin kembalinya para pengungsi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya