Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

ProDEM: Aneh, Corona Jadi Alasan Menkeu Terbalik Pesimis, Padahal Proyeksi 8,3 Persen Dibuat Saat Pandemi

RABU, 23 JUNI 2021 | 07:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam memprediksi laju pertumbuhan ekonomi tanah air dinilai asal-asalan. Sebab, prediksi yang dibuat selalu muluk dan di akhir selalu gagal terpenuhi.

Begitu kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu Rabu (23/6).

Teranyar, Iwan Sumule menyoroti pernyataan Sri Mulyani yang pesimistis pada proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang dia buat sendiri. Laju ekonomi yang diproyeksikan melaju hingga 8,3 persen akhirnya direvisi karena alasan sebaran Covid-19 yang melonjak.


Bagi Iwan Sumule, pernyataan itu aneh. Sebab proyeksi ekonomi yang dibuat Sri Mulyani dilakukan di saat pandemi. Sehingga sudah seharusnya Covid-19 jadi variabel yang turut diperhitungkan.

Atas alasan itu juga, Iwan Sumule ikut menyebut Sri Mulyani dengan sebutan Menkeu Terbalik seperti yang sering dipakai oleh ekonom senior DR. Rizal Ramli. Sebutan disematkan lantaran prediksi yang disampaikan selalu terbalik.  

“Aneh! Corona dijadikan alasan pesimistis oleh Menkeu Terbalik. Padahal, waktu buat proyeksi ekonomi di kuartal II 2021 akan tumbuh 8,3 persen pun di saat corona,” tuturnya.

Iwan Sumule sendiri sudah jauh hari sangsi dengan prediksi ekonomi melaju 8,3 persen yang disampaikan Sri Mulyani.

Pasalnya, jauh sebelum corona melanda pun ekonomi Indonesia tidak pernah meroket seperti itu. Bahkan terus mentok di angka 5 persen dan sempat nyungsep di 4 persen.

“Ini seperti jual harapan, tapi kinerja nyusahin!,” tutupnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku pesimistis, proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8,3 persen di kuartal II 2021. Hal ini disebabkan oleh lonjakan kasus covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kuartal II yang disampaikan minggu lalu 7,1 sampai dengan 8,3 persen. Seiring dengan kenaikan covid, mungkin upper end-nya akan lebih rendah," kata dia dalam video conference APBN Kita, Senin (21/6).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya