Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Sebenarnya Lockdown Bisa, Masalahnya Jokowi Mau Tidak Selamatkan Nyawa Rakyat?

SELASA, 22 JUNI 2021 | 13:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X mengatakan, Provinsi DIY tidak memberlakukan lockdown karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai ketika semua aktivitas masyarakat dihentikan.

Oleh karena itu, keputusan terakhir untuk mengurangi penyebaran Covid-19 hanya tetap dengan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (​PPKM) skala mikro.

Analis sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, kepala daerah tidak perlu pusing dengan anggaran yang minim jika ingin melakukan lockdown atau karantina wilayah.


Menurutnya, kalau pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo memiliki political will, solusinya bisa dengan menghentikan semua proyek infrastruktur.

Ubedilah mengitung-hitung biaya lockdown di DIY. Kebutuhan pokok masyarakat Jogja untuk lockdown selama satu hari membutuhkan biaya Rp 370 milir, untuk 3,7 juta penduduk.

"Dan untuk 14 hari itu butuh biaya Rp 5,1 triliun, ditambah kebutuhan antisipasi anggaran untuk peralatan kesehatan selama 14 hari sekitar 14 miliar. Jadi total butuh biaya Rp 5 triliun 114 miliar," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/6).

Ubedilah pun lanjut menghitung, DIY hanya perlu mengambil 20 persen dari APBD sekitar Rp 6 triliun. Artinya, DIY hanya mengeluarkan Rp 1,2 triliun.

"Sisanya dari pemerintah pusat Rp 4 triliun, diambil dari uang infrastruktur yang masih ratusan triliun itu. Jadi bisa sebenarnya. Tinggal, Jokowi mau tidak selamatkan nyawa rakyat?" ucap Ubedilah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya