Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian/Net

Dunia

China Desak AS Atasi Pelanggaran Serius Perburuhan Di Negaranya

SELASA, 22 JUNI 2021 | 09:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menerapkan standar ganda dalam masalah perburuhan dan merefleksikan pelanggaran serius terhadap hak-hak buruh yang terjadi di negaranya sendiri.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian ketika menanggapi pertanyaan atas pernyataan AS pada Konferensi Perburuhan Internasional ke-109, dalam jumpa pers harian Senin (21/6) waktu setempat.

"Setiap pelaku kerja paksa dan pekerja anak harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka," kata Zhao seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (22/6).


Zhao mengatakan, bahwa pemeriksaan catatan AS tentang hak-hak buruh menunjukkan bahwa, selama lima tahun terakhir, seluruh 50 negara bagian AS dan Washington DC telah melaporkan kasus kerja paksa dan perdagangan manusia, dengan sebanyak 100.000 orang diperdagangkan ke Amerika Serikat dari luar negeri untuk kerja paksa setiap tahun.

"Menurut statistik dari beberapa lembaga akademis di Amerika Serikat, setidaknya setengah juta orang di negara itu telah menjadi sasaran perbudakan modern dan kerja paksa," kata Zhao, seraya menambahkan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengakui bahwa kerja paksa tersebar luas di Amerika Serikat. Amerika Serikat.

Para korban termasuk warga negara dalam negeri dan warga negara asing dari hampir setiap wilayah di dunia, termasuk kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak dan penyandang cacat.

"Mengenai hak pekerja anak, Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di dunia yang belum meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak (UNCRC)," kata Zhao.

Statistik menunjukkan bahwa ada sekitar 500.000 pekerja pertanian anak di Amerika Serikat, dengan banyak anak mulai dari usia 8 tahun dan bekerja hingga 72 jam seminggu. Tidak jarang bekerja lebih dari 10 jam sehari.

Setengah dari kematian pekerja anak di Amerika Serikat berasal dari sektor pertanian. Dari tahun 2003 hingga 2016, total 237 pekerja anak meninggal dalam kecelakaan pertanian di Amerika Serikat, empat kali lebih banyak daripada di industri lain.

Zhao mengatakan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas kecelakaan serius yang dialami oleh pekerja anak di pertanian AS, dan mendesak pemerintah AS untuk mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pengawasan dan memberikan statistik rinci tentang pekerja anak di sektor pertanian.

"Amerika Serikat hanya meratifikasi 2 dari 8 konvensi inti ILO," kata Zhao, dan organisasi serikat buruh internasional yang relevan telah menetapkan bahwa ada pelanggaran sistemik hak-hak buruh di negara tersebut.

"Apa yang harus dilakukan Amerika Serikat sekarang adalah meninggalkan superioritas moralnya, berhenti menerapkan standar ganda pada masalah perburuhan, merenungkan pelanggaran seriusnya sendiri terhadap hak-hak buruh, dan mengambil tanggung jawab untuk itu," demikian Zhao.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya