Berita

Ilustrasi persidangan kasus bansos di Pengadilan Tipikor/RMOL

Hukum

Rekan Satu Partai Hingga Eks Ajudan Juliari Batubara Dipanggil Untuk Bersaksi Di Persidangan

SENIN, 21 JUNI 2021 | 08:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi bantuan sosial sembako dengan terdakwa eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari ini, Senin (21/6), akan diisi dengan pemeriksaan beberapa saksi.

Di antaranya ada rekan satu partai Juliari di PDI Perjuangan sekaligus anggota DPR RI, Ihsan Yunus.

Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan, tim JPU KPK akan menghadirkan lima orang untuk bersaksi dengan terdakwa Juliari.

"Saksi terdakwa Juliari hari ini ada lima," ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/6).

Kelima orang itu adalah Chandra Andriati, Merry Hartini, Hotma Sitompul, Eko Budi Santoso, dan Ihsan Yunus.

Hotma Sitompul merupakan pengacara kondang yang disebut mendapatkan bayaran sebesar Rp 3 miliar untuk melakukan pendampingan hukum atas perintah Juliari.

Hotma sebelumnya sudah diagendakan untuk diperiksa sebagai saksi bagi terdakwa Juliari pada pekan lalu. Akan tetapi, saat itu Hotma hanya bisa bersaksi secara virtual.

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor tidak setuju dan meminta saksi dihadirkan secara langsung di ruang persidangan.

Sementara, Eko Budi merupakan ajudan Juliari saat menjabat sebagai Menteri Sosial yang berasal dari TNI Angkatan Darat (AD). Eko disebut beberapa kali mendapat arahan dari Juliari untuk menyerahkan uang ke beberapa orang.

Kemudian, Ihsan Yunus merupakan mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PDIP yang pada pekan lalu juga sudah dipanggil untuk bersaksi. Akan tetapi, Ihsan Yunus tidak hadir dan telah memberi alasan kepada tim JPU soal ketidakhadirannya karena tengah ada rapat dengar pendapat (RDP).

Belum diketahui apakah Ihsan Yunus akan hadir sebagai saksi pada sidang hari ini atau tidak.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya