Berita

Sebuah peringatan di Calgary untuk anak-anak yang meninggal di sekolah asrama di Kamloops di British Columbia/Net

Dunia

Beri Tes Soal Bernada Rasis Tentang Anak-anak Pribumi, Tempat Kursus Di Kanada Diprotes Orangtua Murid

SABTU, 19 JUNI 2021 | 14:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah siswa dan orangtua merasa tidak nyaman terhadap sejumlah pertanyaan dalam tes di sebuah kursus di pusat pendidikan di Provinsi Nova Scotia yang dinilai bernada rasis.

Hal ini kembali menggaungkan betapa Kanada tidak mampu menegakkan keadilan terhadap masyarakat yang ada di negara itu.

Siswa yang mengambil kursus korespondensi kelas 10 di pusat pendidikan itu diminta menuliskan daftar keuntungan dan kerugian bila mereka bersekolah di sekolah asrama yang belakangan viral setelah penemuan jasad ratusan siswa-siswi pribumi korban dari kampanye asimilasi paksa.

Peristiwa itu terjadi tak lama setelah Kanada menjadi sorotan dunia terhadap tindakan genosida di masa lalu yang menimpa anak-anak pribumi di Kamloops Indian Residential School.

"Momen ini bersamaan dengan penemuan menyedihkan tentang sisa-sisa jenazah anak-anak pribumi di sekolah asrama, sangat mencolok!" kata salah satu orangtua murid kepada CBC News, JUmat (18/6)

Ia terkejut dan hampir menangis saat melihat anaknya mendapat pertanyaan-pertanyaan yang sangat rasis.

Pertanyaan itu antara lain, "Mengapa kemiskinan dan alkoholisme menjadi masalah umum di antara populasi First Nations?" dan “Mengapa pengangguran tinggi di antara First Nations?”

Setelah ia memposting tentang pertanyaan rasis dari kursus tersebut di media sosial, otoritas pendidikan langsung meminta maaf dan mengatakan bahwa materi tersebut akan segera dihapus.

Permintaan maaf itu disampaikan kepada seluruh peserta didik di pusat pendidikan itu, dan menyatakan bahwa materi tersebut sepenuhnya ditarik karena tidak dapat diterima.

Salah seorang penasihat yang membantu membentuk kurikulum studi sosial yang kontroversial itu juga mendapat kecaman setelah dalam salah satu artikel ia berpendapat bahwa masyarakat adat 'tidak berhak atas status korban aristokrat'.

“Hampir seluruh media dan media sosial di Kanada, bagaimanapun, menangkap Kamloops sebagai bukti 'Holocaust Kanada,' seolah-olah anak-anak itu sengaja dibunuh, atau bahwa kematian adalah norma daripada pengecualian yang sangat menyedihkan,” tulisnya dalam sebuah publika.

“Ini membingungkan semua orang bersikeras bahwa sekolah itu telah terjadi genosida, padahal hampir semua foto menunjukkan anak-anak tampak bahagia dan sehat, atau setidaknya lugu. Apakah foto-foto itu berbohong? Apakah beberapa kesaksian meragukan? Atau apakah masa-masa terberat terbatas pada era tertentu?”

Sejak penemuan kuburan massal di sekolah asrama Kamloops, beberapa provinsi telah mengumumkan pendanaan untuk penyelidikan kemungkinan situs pemakaman lainnya.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada telah mengidentifikasi hampir 4.100 anak meninggal di sekolah asrama itu, tetapi perkiraan terbaru menunjukkan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Mereka mengalami pelecehan secara fisik, emosional dan seksual.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya