Berita

Gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof. Tjandra Yoga Aditama/Net

Politik

Gurubesar Kedokteran UI: Lockdown Dibarengi Peningkatan Tes, Cara India Turunkan Kasus Covid

SABTU, 19 JUNI 2021 | 12:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Lockdown sebagian di negara-negara bagian India cukup efektif untuk mengurangi dan mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

Namun, sembari diiringi dengan peningkatan tes yang massif setiap harinya untuk mendeteksi penyebaran virus corona di negeri Bollywood itu.

Demikian disampaikan gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof. Tjandra Yoga Aditama saat menjadi narasumber diskusi virtual bertajuk "Menyiasati Lonjakan Covid-19", Sabtu (19/6).

"Harus diakui bahwa sebagian negara bagian India lockdown total," kata Prof. Tjandra.

"Tes mereka naikkan jadi 2 juta yang tadinya 700 ribu per hari. Dengan menaikkan tes, orang yang sakit ditemukan kemudian diisolasi supaya tidak menularkan ke yang lain," sambungnya.

Prof. Tjandra menyebutkan, India dapat dijadikan patokan oleh Indonesia karena dianggap cukup berhasil menurunkan kasus Covid-19 yang cukup drastis dari lonjakan yang begitu dahsyat beberapa waktu lalu.

"Cuma dalam waktu cukup cepat yakni sebulan, angka 400 ribu per hari turun jadi 60 ribu. Jadi India bisa turunkan 5 kali lipat dalam waktu sebulan," tuturnya.

Hemat Prof. Tjandra, Indonesia bisa tiru India.

"Jadi kita bisa memakai itu sebagai patokan bagaimana menangani situasi di Indonesia yang cukup mengkhawatirkan," imbuhnya.

Prof. Tjandra menambahkan, India melakukan lockdown sebagian di negara-negara bagian, itu konkret angka kasus Covid-19 memang turun. Namun, begitu angkanya turun langsung dibuka lockdown-nya secara bertahap.

"Misalnya mall-mall buka sebagian tanggal ganjil sebagian tanggal genap, kantor-kantor juga," ucapnya.

Selain Tjandra, turut hadir sebagai narasumber diskusi virtual, Jubir Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi; pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah; dan peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya