Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dekat Dengan Tanggal Kadaluarsa, Vaksin Pemberian Israel Ditolak Palestina

SABTU, 19 JUNI 2021 | 08:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas Palestina membatalkan kesepakatan untuk menerima bantuan vaksin Covid-19 dari Israel, setelah pengiriman awal Israel menunjukkan tanggal kedaluwarsa lebih cepat dari yang telah disepakati sebelumnya.

Pengumuman pembatalan itu disampaikan Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila, dalam sebuah pernyataan kepada wartawan pada Jumat (18/6) malam waktu setempat.

“(Sebelunya) mereka memberi tahu kami, tanggal kedaluwarsa (vaksin) adalah Juli atau Agustus, yang artinya cukup tersedia waktu untuk penggunaannya,"  katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/6).

“Tapi (kadalursanya) ternyata Juni. Itu tidak cukup waktu untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," lanjut dia.

Keterangan pembatalan juga dikuatkan oleh seorang juru bicara Palestina.

"Palestina membatalkan kesepakatan karena terlalu dekat dengan tanggal kadaluarsa,"  kata juru bicara tersebut, dan mengatakan akan mengembalikan sekitar 90.000 dosis ke Israel.

Sebelumnya, Israel dan Palestina mengumumkan kesepakatan pertukaran vaksin. Israel mengirim hingga 1,4 juta dosis Pfizer-BioNTech ke Palestina, sebagai imbalan untuk menerima sejumlah dosis timbal balik dari Palestina akhir tahun mendatang.

Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, "Israel telah menandatangani perjanjian dengan Otoritas Palestina, dan akan memasok sekitar satu juta dosis vaksin Pfizer yang akan segera kedaluwarsa," tanpa menentukan tanggal penggunaan.

“Israel akan menerima jumlah dosis Pfizer yang sama pada September/Oktober 2021, atas nama apa yang diperuntukkan bagi Otoritas Palestina,” bunyi pernyataan Israel.

Kesepakatan vaksin adalah salah satu langkah kebijakan awal terhadap Palestina oleh Bennett, yang baru dilantik pada Minggu (13/6), menggantikan pemimpin veteran Benjamin Netanyahu.

Sekitar 55 persen warga Israel yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya. Sementara sekitar 30 persen warga Palestina yang memenuhi syarat di Tepi Barat dan Gaza, rumah bagi 5,2 juta orang, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, menurut pejabat Palestina.

Menurut jajak pendapat yang dirilis pada hari Selasa oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina, 40 persen orang Palestina bersedia untuk menerima vaksin setelah tersedia, sementara 35 persen lainnya mengatakan mereka dan keluarga mereka tidak mau divaksinasi.

Palestina sendiri telah menerima dosis vaksin dari Israel, Rusia, China, Uni Emirat Arab dan inisiatif berbagi vaksin COVAX global.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya