Berita

Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma/Net

Publika

Bersepeda Dan Akal Sehat

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 09:22 WIB

KITA ini seneng gaduh yang nggak jelas. Jalur sepeda yang sudah dibuat oleh gubernur DKI dipermasalahkan. Padahal keputusan tersebut dibuat berdasarkan kajian dan masukan para ahli, bagaimana agar Jakarta menjadi kota yang maju dan sehat.

Salah satunya adalah dengan memasyarakatkan sepeda sebagai salah satu alat transportasi warga Jakarta dalam beraktivitas. Karena itulah Gubernur Anies membangun jalur sepeda di wilayah Jakarta. Sekarang ini baru beberapa kilometer, targetnya lebih dari 170 kilometer.

Saya bisa bayangkan kalau yang dilakukan gubernur DKI ini terjadi. Warga Jakarta akan mendapatkan keuntungan, yang pertama udara Jakarta makin bersih karena polusi berkurang, yang kedua warga Jakarta akan lebih banyak yang sehat karena bersepeda dan yang ketiga warganya lebih bahagia.

Kenapa bahagia? konon katanya orang bersepeda itu membuat bahagia. Manfaat berikutnya ya kemacetan secara bertahap akan berkurang bila semakin banyak warga Jakarta menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

Kebijakan ini memang tidak instan dampaknya. Perlu bertahun-tahun untuk mengubah kebiasaan warga dari menggunakan kendaraan bermotor menjadi bersepeda.

Tapi apa yang dilakukan Gubernur Anies dengan membangun jalur khusus sepeda sudah benar yang gak benar adalah ketika jalur sepeda tersebut khusus sepeda road bike. Jalur sepeda ya untuk semua sepeda, mau sepeda lipat, sepeda onthel, sepea balap (road bike) dan semua sepeda mempunyai hak yang sama.

Anehnya kebijakan yang baik ini dipermasalahkan. Sampai-sampai seorang anggota DPR meminta Kapolri turun tangan membongkar jalur sepeda. Kasihan Kapolrinya lah, masih banyak urusan yang lebih besar yang harus dibereskan.

Nah, usulan tersbut didengungkan para buzzer sehingga seolah-olah kebijakan gubernur DKI salah dan menghamburkan anggaran. Disini yang kadang saya sulit mengerti. Kok bisa ya orang-orang itu kehilangan akal sehatnya dalam melihat sebuah kebijakan yang bagus ini.

Kebijakan yang tidak merugikan warga Jakarta ini dihabisi, sementara kasus korupsi trilunan gak disoroti. Ini kan aneh. Apa memang warga Jakarta yang tidak setuju ini sudah kehilangan akal sehatnya? Mari kita bersepeda agar otak ini tetep waras dalam melihat setiap kebijakan.

Lieus Sungkharisma

Aktivis Tionghoa

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya