Berita

Wakil Perdana Menteri Vietnam, Vu Duc Dam/Net

Dunia

Vu Duc Dam Minta WHO Percepat Transfer Teknologi Produksi Vaksin Ke Vietnam

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 08:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wakil Perdana Menteri Vietnam, Vu Duc Dam, telah meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempercepat transfer teknologi produksi vaksin untuk membantu negara itu menjadi pusat produksi vaksin regional.

Hal itu disampaikan Dam yang juga memimpin Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, saat melakukan diskusi virtual bersama direktur regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasa pada Kamis (17/6) waktu setempat.

Dia mengatakan, transfer teknologi produksi vaksin bertujuan untuk membantu negara-negara kawasan agar segera mendapatkan akses ke vaksin.


Dalam pertemuan tersebut, Dam juga mengusulkan WHO untuk segera mempromosikan pengiriman vaksin di bawah Fasilitas COVAX ke Vietnam.

"Pemerintah Vietnam telah melakukan upaya untuk mempercepat implementasi strategi vaksinasi untuk segera mencapai kekebalan kawanan dan melanjutkan kegiatan sosial ekonomi serta memastikan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial," ungkapnya, seperti dikutip dari Vietnam News, Jumat (18/6).

Sementara Kasa mengatakan bahwa dia menghargai langkah-langkah respons Covid-19 Vietnam yang efektif, mencatat bahwa arahan drastis dan terfokus dari para pemimpin senior bersama dengan komunikasi tentang langkah-langkah pencegahan dan pengendalian pandemi telah diterapkan secara efektif dengan keterlibatan dan pengamatan ketat dari seluruh komunitas.

"Vietnam telah menjadi contoh yang baik di kawasan ini untuk tanggapannya terhadap Covid-19," katanya.

Dalam konteks pandemi, direktur regional WHO untuk Pasifik Barat itu merekomendasikan negara-negara untuk tidak melonggarkan tindakan pencegahan dan pengendalian meskipun mayoritas penduduk telah divaksinasi.

Dia juga berjanji untuk terus mendukung dan mendukung Vietnam dalam menanggapi pandemi.

Kasa juga berterima kasih kepada Pemerintah Vietnam yang telah menyumbangkan dana sebesar 500.000 dolar AS untuk mekanisme COVAX dan juga berterima kasih karena berhasil merawat seorang pakar WHO yang terjangkit Covid-19 di negara itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya