Berita

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra dalam diskusi program Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Corona Melonjak, Perluhak Lockdown"/Repro

Kesehatan

Pakar Kesehatan Pertanyakan Orientasi Pemerintah Tangani Covid-19

KAMIS, 17 JUNI 2021 | 18:56 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 yang lalu, sudah banyak beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah untuk menangani sekaligus mengendalikannya. Namun, 15 bulan berjalan selama pandemi ini, tidak memperlihatkan tanda-tanda berakhir alias reda melainkan terjadi peningkatan lonjakan kasus baru Covid-19.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra membeberkan cara pandang menangani pandemi Covid-19 yang setidaknya menjadi tujuan dalam rangka melawan virus corona ini.

Saat menjadi pembicara dalam program Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Corona Melonjak, Perluhak Lockdown" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/6), Hermawan memberi gambaran pertanyaan, misalnya apa yang dinginkan pemerintah dan apa tujuannya.  


"Apakah memutuskan mata rantai Covid atau meniadakannya, maka akan berbeda kebijakannya," kata dia.

Lalu orientasi kedua ialah melandaikan pandemi Covid-19, dalam arti virus corona tetap ada melainkan hanya ditekan pesebaran atau penularannya. Atau tujuan yang ketiga membiarkan Covid-19 merajalela asalkan perekonomian terselamatkan.

"Kalau tiga tujuan ini bisa kita pilah, maka konsekuensi kebijakannya akan berbeda," ujarnya.

Jika pemerintah Indonesia mengambil kebijakan meniadakan atau memutus mata rantai Covid-19, maka ia memberi contoh negara yang memiliki tujuan tersebut yakni dengan menyelenggarakan optimum sosial restrction atau lockdown.

"Cek, Tingkok, Jepang. Seluruh negara Eropa, dan tetangga kita Australia, Singapura atau Malaysia dan India. Semua itu lockdown," beber dia.

Sementara negara-negara yang hanya ingin melandaikan kasus Covid-19 yang dilakukan ialah menggencarkan testing dan tracing.  Dalam hal ini, Hermawan mencontohkan Amerika, tidak melakukan lockdown namun sangat cepat dan masif melakukan testing dan tracing.

"Mereka sampai menemukan 30 jutaan kasus aktif, bahkan 500 ribu lebih mereka meninggal, tapi mereka jujur dan kasusnya mampu diukur, akhirnya Amerika mampu mengontrol dengan kombinasi perilaku masyarakat, vaksin dan testing,"tandas dia.

"Nah ataukah kita membiarkan negara kita begitu saja, dengan pilihan ekonomi yang dipentingkan. Tapi saya kira tidak ada negara seperti itu yang merelakan masyarakatnya tersakiti dan terpuruk karena Covid-19," pungkasnya menambahkan.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya