Berita

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh/Net

Politik

Konvensi Capres Partai Nasdem Bisa Jadi Akan Sia-sia

RABU, 16 JUNI 2021 | 13:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana agenda Konvensi Partai Nasdem untuk mencari figur calon presiden yang didukungnya untuk Pilpres 2924 patut diapresiasi. Walaupun model konvensi ini bukan baru dalam ajang pilpres termasuk pilkada.

"Namun rintisan kembali proses demokratisasi ini dinilai bagus," kata pengamat politik dan kebangsaan, M. Rizal Fadillah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/6).

Hanya saja, lanjut Rizal Fadillah, saat terinformasikan bahwa konvensi akan dilaksanakan setelah Partai Nasdem memiliki mitra koalisi, maka hal ini menjadi kemunduran dari gagasan yang bagus ini.


Dia memperdiksi akan ada tiga masalah yang muncul.

Pertama, apakah gagasan ini sejalan dengan partai-partai mitra koalisi.

"Sulit membangun kebersamaan untuk proses yang berbau "demokratisasi" pada sistem kepartaian yang elitis dan pragmatis," ujar Rizal Fadillah mengingatkan.

Kedua, persoalan berat jika partai mitra koalisi telah memiliki tawaran kandidat yang hanya bisa didiskusikan di internal mitra koalisi, tidak untuk dilempar ke publik.

Ketiga, rata-rata partai politik menjadikan ketua umumnya sebagai kandidat capres.

Kelak mayoritas partai pemilik kursi di DPR mungkin akan melempar ketumnya untuk menjadi capres. Minimal sebagai "bargaining position" untuk banyak hal.

"Mungkin juga akhirnya Partai Nasdem terbawa arus ini pula," kata Rizal Fadillah.

Jelas dia, konvensi bersama dengan mitra koalisi adalah sia-sia. Bagus di teori jelek dalam praktik.

"Bisa jadi sia-sia. Prediksinya tidak akan ada mitra koalisi satu partai pun," terang Rizal Fadillah.

Dia memberi saran, sebaiknya Partai Nasdem melakukan konvensi sendiri saja.

"Nanti hasil konvensi figur terpilih ditawarkan ke mitra koalisi. Ini lebih rasional ketimbang konvensi bersama dengan mitra koalisi. Jadi konvensi dulu baru berkoalisi," ucap Rizal Fadillah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya