Alvaro Morata tak mampu jadi penyelesai akhir yang diharapkan Spanyol/Net
Kegagalan Spanyol meraih poin penuh saat melakoni laga pembuka Euro 2020 melawan Swedia memicu kecemasan di kalangan fans mereka. Terlebih, dalam laga tersebut La Furia Roja tampil sangat dominan.
Statistik pertandingan menunjukkan betapa mendominasinya Spanyol atas Swedia dalam laga yang berlangsung di Stadion La Cartuja, Sevilla, Selasa dinihari (15/6).
Menurut catatan
Opta, Spanyol melakukan 85% penguasaan bola dan menciptakan 917 umpan. Ini merupakan catatan tertinggi yang terjadi di sebuah kejuaraan Eropa sejak 1980. Sayang, tak satu pun gol yang mampu dibukukan skuat besutan Luis Enrique ini.
"Jika 10 umpan sama dengan sebuah gol, berapa banyak gol yang seharusnya diciptakan Spanyol?" tanya eks pemain Timnas putri Inggris, Karen Carney, dikutip
BBC Sport, Selasa (15/6).
"Hal yang tak dimiliki Spanyol adalah seorang pemain nomor 9 yang tengah berada dalam performa terbaiknya. Seperti Belgia dan Romelu Lukaku," imbuhnya.
Namun demikian, eks penggawa Spanyol di Piala Dunia 2020, Francesc Fabregas, tak terlalu mempermasalahkan hasil imbang yang diraih La Roja di laga awal Euro 2020 ini.
Bagi mantan pemain Arsenal dan Barcelona ini, yang terpenting bukan bagaimana mengawali turnamen, tapi bagaimana mengakhirinya dengan baik. Spanyol, menurut Fabregas, punya kualitas untuk lolos dari fase grup.
"Spanyol tidak kalah. Ini bukan akhir dunia dan saya yakin mereka akan berkembang. Kami hanya butuh meningkatkan (kemampuan)," jelas Fabregas, dikutip
BBCOne.
Fabregas tampaknya berkaca dari hasil laga pembuka Spanyol di Piala Dunia 2010. Kala itu Spanyol bahkan kalah 0-1 dari Swiss di laga pembuka Piala Dunia. Namun, mampu mengakhiri turnamen dengan membawa pulang trofi Piala Dunia.
"Kami tetap yakin bisa menjuarai grup. Jika tidak kami akan menargetkan runner up grup, dan jika tidak bisa kami akan berusaha menjadi salah satu dari tim peringkat ketiga terbaik," tegas Luis Enrique.
