Berita

Ilustrasi vaksinasi/Net

Politik

Melalui Beleid Baru, Kemenkes Ubah Skema Program Vaksinasi Gotong Royong

SENIN, 14 JUNI 2021 | 13:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Skema program vaksin Gotong Royong diubah pemerintah melalui aturan baru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 18/2021 yang menggantikan Permenkes 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dalam beleid tersebut, disebutkan mengenai sejumlah perubahan proses vaksinasi Covid-19 guna menyesuaikan situasi dan kondisi pandemi yang tengah melonjak di dalam negeri.

Sehingga, dalam Permenkes 18/2021 ini terdapat perubahan skema vaksinasi untuk program gotong royong yang digelar oleh perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Perubahan skema dalam vaksinasi Gotong Royong adalah berupa penggunaan jenis vaksin Covid-19. Di mana, para penyelenggara vaksinasi Gotong Royong bisa menggunakan jenis vaksin yang sama dengan yang digunakan dalam program vaksinasi gratis pemerintah.

Hingga saat ini, vaksinasi yang dilakukan pemerintah baru menggunakan tiga jenis vaksin dari tujuh jenis yang tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. HK01.07/Menkes/12758/2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Tiga jenis vaksin yang sudah digunakan pemerintah antara lain Sinovac, PT. Bio Farma, dan AstraZeneca. Sementara empat jenis vaksin yang belum digunakan adalah Novavax, Pfizer-BioNTech, Moderna dan Sinoparhm.

Dalam pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, jenis vaksin yang digunakan adalah Sinopharm.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya