Berita

Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko/Net

Dunia

Tidak Sekadar Targetkan Sanksi Untuk Belarusia, Para Pemimpin G7 Juga Desak Agar Lukashenko Segera Dilengserkan

SENIN, 14 JUNI 2021 | 06:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin G7 mendesak agar Belarusia segera melakukan pemilihan presiden baru. Pemerintahan yang berjalan saat ini dianggap tidak sejalan dengan rekomendasi Mekanisme Organisasi Moskow  untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

Ini berarti pemerintahan Aleksandr Lukashenko harus segera diakhiri.

Hasil pertemuan yang berlangsung pada Minggu (13/6) di resor tepi laut Teluk Carbis, Cornwall, Inggris, itu  juga menekankan bahwa Belarusia perlu melakukan dialog dengan semua sektor masyarakat terkait.

“Kami menyerukan kepada rezim untuk: mengubah arah dan melaksanakan semua rekomendasi dari misi ahli independen di bawah Mekanisme  Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), kemudian mengadakan dialog yang berarti dengan semua sektor masyarakat, lalu mengadakan dialog baru pemilu yang bebas dan adil," isi pernyataan para pemimpin dalam dokumen setebal 25 halaman.

Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh yang terdiri dari Inggris, Jerman, Italia, Kanada, AS, Prancis, dan Jepang ini juga akan bekerja sama untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam insiden dengan pendaratan darurat penerbangan Ryanair di Minsk.

Dalam pernyataannya, para pemimpin G7 menyatakan keprihatinannya terhadap situasi hak asasi manusia di Belarusia.

“Kami sangat prihatin dengan serangan terus-menerus dari pihak berwenang Belarusia terhadap hak asasi manusia. Salah satunya seperti peristiwa pendaratan paksa penerbangan FR4978 dan penangkapan seorang jurnalis independen dan rekannya. Kami akan bekerja sama untuk menahan mereka yang bertanggung jawab. untuk bertanggung jawab, termasuk dengan menjatuhkan sanksi, dan untuk terus mendukung masyarakat sipil, media independen, dan hak asasi manusia di Belarusia," kata para pemimpin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya