Berita

Pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta/Net

Pertahanan

Pengamat: Kekejaman OPM Bunuh Orang Asli Papua Bukti Mereka Makin Tertekan

MINGGU, 13 JUNI 2021 | 20:34 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Peristiwa penembakan hingga menewaskan satu keluarga di Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada 4 Juni lalu menunjukkan kekejaman organisasi terorisme di Papua masih menjadi ancaman.

Dalam peristiwa tersebut, satu keluarga yang merupakan warga asli Papua tewas mengenaskan. Salah satunya Patianus Kogoya, seorang kepala kampung di Nipuralome.

Menurut pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, peristiwan tersebut menunjukkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin biadab dan menggunakan kekerasan untuk meraih tujuan.

"Cara-cara dan gerakan mereka sudah sesuai dengan definisi terorisme dalam UU 5/2018. Aksi ini juga dapat dinilai bahwa mereka semakin tertekan sehingga meningkatkan intensitas aksinya," kata Stanislaus kepada wartawan, Minggu (13/6).

Stanislaus berharap kerja sama antara aparat keamanan dengan masyarakat dikuatkan. Aparat keamanan harus hadir untuk melindungi masyarakat, dan masyarakat harus percaya penuh kepada aparat keamanan.

Sebelum penembakan kepala kampung Patianus Kogoya, kisah tragis juga dialami pelajar asli Papua bernama Ali Mom yang menjadi korban Kebiadaban teroris OPM.

Ali Mom ditembak kelompok Lekagak Telenggen. Mirisnya, para pelaku dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui tahun bahwa korban adalah seorang pelajar.

Selain itu, kelompok teroris OPM ini juga menembak mati orang asli Papua bernama Boni Bagau pada akhir Januar 2021. Boni merupakan warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak OPM pimpinan Undius Kogoya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya