Berita

Warga Tigray membawa bantuan makaaan dari PBB/Net

Dunia

Konflik Politik Belum Surut, Puluhan Ribu Anak-anak Di Tigray Terancam Mati Kelaparan

SABTU, 12 JUNI 2021 | 06:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tigray berada dalam krisis kesehatan dan ekonomi yang sangat parah di tengah pandemi Covid dan konflik politik. Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (11/6) mengatakan, puluhan ribu anak-anak di Tigray, Ethiopia, di daerah yang sulit terjangkau, berada dalam kekurangan gizi yang akut dan berisiko tidak terselamatkan.

"Tanpa akses kemanusiaan, diperkirakan 30.000 lebih anak-anak yang kekurangan gizi parah di daerah-daerah yang sangat sulit dijangkau itu berisiko tinggi meninggal," kata juru bicara Unicef ​​James Elder kepada wartawan di Jenewa, seperti dilaporkan AFP.

Dunia tidak bisa membiarkan hal itu berlarut-larut. Badan anak-anak PBB bekerja dengan organisasi lain telah siap membantu mengatasi krisis, sayangnya mereka tidak memiliki akses ke sebagian besar wilayah tersebut.


Sehari sebelumnya, PBB mengatakan hal yang sama, bahwa Tigray menghadapi kelaparan akut yang mengancam nyawa sekitar 350.000 orang, sementara dua juta orang lainnya nyaris menuju kondisi seperti itu.

Kepala kemanusiaan PBB Mark Lowcock pada Kamis (10/6)  memperingatkan bahwa kelaparan di Tigray adalah hal yang mengerikan dan memprihatinkan. Para ahli akan mengatakan hal yang sama; kondisi itu akan menjadi jauh lebih buruk lagi.

Jumlah orang yang diklasifikasikan dalam kondisi kelaparan di Tigray, jumlahnya lebih tinggi daripada peristiwa kelaparan di mana pun, sejak kelaparan parah yang menimpa seperempat juta orang Somalia yang akhirnya tewas pada 2011, menurut Lowcock.

PBB mengatakan, saat ini lebih dari lima juta orang di wilayah Tigray membutuhkan bantuan pangan darurat, dan telah mendesak lebih dari 200 juta dolar untuk meningkatkan tanggapannya.

Tigray masih terus berselimut konflik internal berkepanjangan yang membuat kondisi semakin sulit. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, yang juga pemenanghadiah Nobel Perdamaian 2019, mengirim pasukan ke wilayah utara pada November untuk menahan dan melucuti senjata para pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray, bekas partai yang berkuasa di kawasan itu.

Dia mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal.

Abiy telah menjanjikan kampanye cepat, tetapi hampir enam bulan setelah perebutan ibukota regional, Mekele, oleh tentara federal, pertempuran berlanjut di Tigray, di mana kritik situasi kemanusiaan mengkhawatirkan komunitas internasional.

Meskipun dia bersumpah konflik akan diselesaikan segera, pertempuran ternyata masih berlanjut, seiring dengan adanya laporan tentang kekejaman, intimidasi, termasuk meluasnya pelecehan dan pemerkosaan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya