Berita

Pengamat hukum dan Politik Saiful Anam/Net

Hukum

Dua Penyidik KPK Diduga Intimidasi Saksi Bansos, Saiful Anam: Tidak Bisa Petantang-petenteng Semaunya Sendiri

SABTU, 12 JUNI 2021 | 01:21 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bukan rahasia umum betapa beringasnya beberapa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menjalankan tugas sebelum adanya tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam peralihan menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Hal itu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional, Saiful Anam menanggapi adanya laporan seorang saksi perkara bantuan sosial (Bansos) sembako Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos) yang melaporkan dua penyidik KPK pada Februari 2021 pada saat proses penyidikan masih berlangsung.

Saksi yang dimaksud itu adalah, Agustri Yogasmara alias Yogas yang melaporkan dua penyidik KPK kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang diduga melakukan intimidasi dan ancaman.


"Bagi mereka yang tidak mendukung dan koar-koar tidak setuju dengan TWK karena mereka belum pernah berhubungan langsung dengan KPK, saya yakin kalau di antara mereka mengetahui bobroknya KPK maka tentu mereka akan mendukung hasil TWK," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/6).

Menurut Saiful, bukan rahasia umum betapa beringasnya beberapa penyidik KPK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya pada waktu sebelum adanya TWK.

"Untuk itu sangat layak dan telah berdasarkan beberapa pertimbangan yang objektif sehingga mereka tidak lulus TWK. Karena KPK tidak bisa dikuasai oleh beberapa orang sehingga dengan kekuasaannya ia cenderung menyalahgunakan kewenangannya," kata Saiful.

Saiful pun menanggapi adanya dugaan salah satu penyidik yang dilaporkan saksi Yogas itu dinyatakan tidak lolos TWK.

"Untuk itu dengan diperkuat apa yang terjadi pada penyidik KPK yang melakukan intimidasi kepada saksi saya kira sangat tepat bagi mereka untuk tidak lolos TWK. Karena tidak bisa penyidik itu petantang-petenteng semau-maunya sendiri, karena kita ini negara hukum bukan atas dasar kekuasaan," pungkas Saiful.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya