Berita

Tokoh senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Mas Yasonna Yang Bener Lah, Masak Pasal Penghinaan Presiden Untuk Jaga Peradaban?

KAMIS, 10 JUNI 2021 | 09:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Alasan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly soal pasal penghinaan presiden masuk dalam RKUHP dinilai mengada-ada.

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli secara khusus mengkritik pernyataan politisi PDIP itu yang menyebut pasal penghinaan presiden penting untuk menjaga peradaban.

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu pun meminta Yasonna untuk berbicara gamblang apa adanya kepada publik.

“Mas Yasonna ngomong yang bener lah. Jaga kekuasaan kali, masak peradaban?” ujarnya kepada wartawan, Kamis (10/6).

Menurutnya, kehadiran pasal tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melindungi pemerintah. Sebab biasanya pemerintah yang semena-mena dan sesuka hati dalam memimpin akan mendapat banyak kritik tajam dari masyarakat.

“Jadi yang ada jaga peradaban otoriter kali,” sindirnya.

Yasonna sempat  menjelaskan bahwa pasal penghinaan presiden disusun lantaran setiap orang memiliki hak hukum untuk melindungi harkat dan martabatnya. Pasal ini merupakan penegas batas yang harus dijaga sebagai masyarakat Indonesia yang beradab.

“Saya kira kita tidak harus sampai ke sana. Saya kira kita harus ada batas-batas yang harus kita jaga sebagai masyarakat Indonesia yang beradab. Keadaban itu saya rasa harus menjadi level kita," kata Yasonna saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/6).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya