Berita

Atlet bola voli Serbia, Sanja Djurdjevic/Net

Olahraga

Buntut Aksi Rasis Saat Lawan Thailand, Atlet Voli Serbia Sanja Djurdjevic Dihukum FIVB

KAMIS, 10 JUNI 2021 | 07:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Atlet bola voli Serbia, Sanja Djurdjevic, mendapat hukuman larangan bermain di dua pertandingan setelah melakukan gerakan rasis selama pertandingan melawan Thailand pekan lalu.

Djurdjevic saat itu tertangkap kamera melakukan gerakan rasis dengan menyipitkan matanya dengan jari-jarinya. Aksinya itu telah menyebabkan kemarahan dari penggemar online.

Pemain tersebut telah meminta maaf bersama dengan Federasi Bola Voli Serbia, yang menggambarkan insiden itu sebagai "kesalahpahaman sederhana".


Federasi bola voli Serbia juga telah didenda 20.000 franc Swiss (22.392 dolar AS).

"Uang itu nantinya akan disumbangkan untuk tujuan mengatasi perilaku diskriminatif dan/atau untuk mendanai program pendidikan tentang kepekaan budaya untuk Keluarga Bola Voli global," kata Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), seperti dikutip dari BBC, Kamis (10/6).

Aksi rasis Djurdjevic dilakukan selama pertandingan di Italia pada 1 Juni, mendorong ribuan orang untuk menandatangani petisi yang menyerukan agar dia didisiplinkan atas tindakannya.

Menurut Wakil, Djurdjevic meminta maaf dalam serangkaian posting di akun Instagram-nya sebelum akhirnya akunnya disetel ke akun privat.

Federasi Bola Voli Serbia juga menerbitkan permintaan maaf, mengatakan bahwa mereka 'sedih dengan kejadian baru-baru ini' dan 'sikap yang tidak menguntungkan'.

"Kami meminta maaf dengan tulus kepada tim Thailand, rakyat Thailand, dan kepada Anda semua yang terkena dampak ini," tulis federasi di Facebook.

Federasi mengungkapkan bahwa Sanja juga telah meminta maaf dan menyadari kesalahannya. Sanja tidak bermaksud memberi ejekan, justru ia hendak mengatakan kepada rekan satu timnya bahwa, 'ayo, kita main yang bagus seperti mereka-mereka itu'.

"Dia tidak bermaksud apa-apa. Tapi tentu saja, peristiwa itu sangat disayangkan," kata federasi.

Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya retorika anti-Asia dan serangan terhadap orang-orang Asia sejak pandemi virus corona dimulai tahun lalu.

Di AS, kelompok advokasi Stop AAPI mengatakan telah menerima lebih dari 2.800 laporan tentang insiden kebencian yang ditujukan pada orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik secara nasional tahun lalu.

Akibat skorsing tersebut, Djurdjevic akan melewatkan pertandingan bersama timnya yang akan datang melawan Belgia dan Kanada.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya