Berita

Ilustrasi siswa saat sedang mendaftar sekolah secara online/Net

Nusantara

Kegagalan Telkom Berpotensi Timbulkan Diskriminasi

RABU, 09 JUNI 2021 | 07:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Waktu pendaftaran menjadi salah satu nilai pembobotan yang digunakan Calon Peserta Didik Baru (CPDB) jalur prestasi, jika pendaftaran melebihi kuota. Hal ini termaktub dalam  pasal 10 ayat 2 Juknis PPDB DKI 2021.

Atas alasan itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P. Nugroho menilai kegagalan Telkom dalam mengantisipasi lonjakan pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta berpotensi menimbulkan sebuah diskriminasi.

Menurutnya, kegagalan CPDB mendaftar karena sistem yang tidak memadai menimbulkan kesan diskriminatif. Dia pun menyarankan agar pasal 10 ayat 2 Juknis PPDB 2021 dicabut.


Dengan pencabutan aturan, maka pendaftar yang masuk terakhir akibat terhambat oleh sistem tetap memiliki peluang yang sama dengan yang berhasil masuk terlebih dahulu.

"Selain itu, bisa dilakukan proses pendaftaran ulang mulai dari awal untuk jalur prestasi, namun harus dengan kepastian Telkom selaku provider sanggup memberikan dukungan pelayanan agar tidak terjadi lagi kendala seperti di hari pertama PPDB,” jelas Teguh seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta, Rabu (9/6).

Lebih jauh, Ombudsman Jakarta Raya juga meminta Disdik memastikan terlebih dahulu kemampuan Telkom dalam melakukan pelayanan pendaftaran di jalur afirmasi bagi siswa menengah dan jalur zonasi.

Sebab menurut Teguh, pendaftaran pada dua jalur tersebut lebih kompleks dibanding jalur prestasi. Pasalnya dua jalur pendaftaran juga berkaitan dengan domisili pendaftar.

Tak hanya itu, Teguh juga meminta Telkom untuk mengaku dari awal jika memang tidak mampu melakukan integrasi sistem pendaftaran dengan Dukcapil dan Sidanira secara dinamis.

"Sehingga Disdik juga dapat mengalokasikan sumber daya manusia dan perbantuan dari OPD lain agar pos-pos pelayanan Disdik tidak menyebabkan kerumunan, menjalankan prokes dan tidak menjadi kluster baru pandemi di Jakarta,” tutup Teguh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya