Berita

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu/RMOLJabar

Politik

PDIP Tutup Pintu Koalisi, PKS Jabar: Besok Atau Lusa Bisa Berubah

SELASA, 08 JUNI 2021 | 15:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menutup pintu koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera disesali PKS Jabar.

Namun, PKS Jabar akan tetap menjalankan pesan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, yang meminta seluruh kader terus menjalin silaturahmi dengan semua komponen bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu, menanggapi pernyataan Hasto yang menyebut pintu koalisi terbuka bagi sejumlah partai, termasuk Gerindra, untuk Pilpres tahun 2024. Akan tetapi, PDIP mengecualikan koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat karena adanya perbedaan ideologi partai.

"Ya saya sepertinya prihatin saja dengan pernyataan demikian. Jangankan tahun 2024, apa yang akan terjadi besok pun kita tidak tahu," kata Haru kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (8/6).

"Kami prihatin saja karena teman-teman PDIP Pusat sudah membatasi diri. Bahwa akan sangat sulit untuk membangun koalisi. Tapi saya kira itu hak dari teman-teman DPP PDIP. Bisa atau tidaknya koalisi ya biarkan saja. Dan itu biasa. Tapi dari awal sudah standing seperti itu ya yang membuat saya prihatin," lanjutnya.

Meskipun telah dibatasi, PKS Jabar tidak akan terpengaruh dengan hal tersebut. Mereka akan akan terus menjalin komunikasi, silaturahmi, dan koordinasi dengan semua komponen termasuk dengan PDIP.

Sebab, Haru bersama pengurus lainnya akan menjalankan pesan dari DPP PKS untuk tidak terpengaruh dengan hal tersebut dan terus bersama-sama dengan komponen bangsa untuk memberikan kebaikan-kebaikan.

'Itu biasa, seperti kita membicarakan soal Pilkada kemudian tiba-tiba tidak jadi berkoalisi, tidak boleh marah. Ketika saat ini DPP PDIP mengeluarkan pernyataan seperti itu, bisa jadi besok atau lusa berubah," ujar Haru.

"Pokoknya yang bisa kami berikan demi kebaikan bangsa akan dilakukan, perintahnya seperti itu," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya