Berita

Buku kecil merah Mao Zedong/Repro

Jaya Suprana

Buku Kecil Merah Mao Zedong

SELASA, 08 JUNI 2021 | 10:00 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA hakikatnya buku tidak bisa berdosa. Yang bisa berdosa adalah manusia yang menafsirkan buku secara keliru kemudian mewujudkan tafsir menjadi sikap dan perilaku yang serta merta keliru juga.

Misalnya "Il Principo" yang ditulis oleh Nicolo Machiavelli, "Das Kapital" yang ditulis oleh Karl Marx, "Mein Kampf" tulisan Adolf Hitler, "Darwin’s Black Box" oleh Michael Behe, "The Protocol of the Elder of Zion" oleh entah siapa, "The Pivot of Civilization" oleh Margaret Sanger dan lain-lain. Buku "Coming of Age in Samoa" tulisan Margaret Mead merusak citra susila masyarakat Samoa.

Pribadi



Namun bagi saya pribadi, buku yang paling keliru ditafsirkan dan diejawantahkan sehingga menyengsarakan bahkan membinasakan tak terhitung insan manusia adalah Buku Merah Kecil yang memuat ujar-ujar Mao Zedong.

Pendapat saya memang sepenuhnya bersifat subjektif karena buku kecil berwarna merah itu telah terbukti menyengsarakan saudara sepupu saya yang seorang pianis berbakat yang diharapkan akan menjadi pianis kelas dunia.

Harapan saudara sepupu yang tidak akan saya sebut namanya demi keselamatan dirinya, telah kandas di tengah jalan akibat perlakuan biadab oleh laskar Pengawal Merah berpedoman kepada isi Buku Merah Kecil yang memuat ujar-ujar Mao Zedong pada masa prahara Revolusi Kebudayaan melanda Republik Rakyat China.

Buku merah kecil legendaris itu sempat menjadi Kitab Suci bagi para fans harga mati Mao Zedong.

Dosa


Menurut keyakinan dogmatis laksar Pengawal Merah yang berada di gugus terdepan kemelut Revolusi Kebudayaan Republik Rakyat China, saudara sepupu saya memang “berdosa” mempergelar lagu-lagu ciptaan Bach, Beethoven, Brahms sebagai citra borjuisme yang wajib dibasmi habis.

Maka saudara sepupu saya terpaksa harus tidak ikhlas kedua telapak tangannya dihancurleburkan dengan popor senapan laskar Pengawal Merah. Dalam kondisi lahir-batin remuk-redam saudara sepupu saya mengungsikan dirinya lewat bagasi bus dari daratan China ke Hong Kong, meski kini nasibnya juga masih belum menentu akibat perlakuan represif pemerintah Republik Rakyat China.

Ironi


Kedua belah telapak tangan dilumpuhkan jelas merupakan derita lahir-batin cukup parah bagi siapa pun juga. Namun malah merupakan derita lahir batin sangat dahsyat bagi seorang pianis berbakat yang diharapkan akan menjadi pianis kelas dunia kebanggaan Republik Rakyat China.

Sungguh ironis bahwa yang menghancurkan kedua belah telapak tangan saudara sepupu yang notabene pindah dari Indonesia ke China untuk menjadi warga RRChina malah ternyata sesama warga China.

InsyaAllah, derita dahsyat seperti yang dialami saudara sepupu saya tidak akan terulang lagi, karena manusia makin bijak maka makin beradab untuk tidak mudah disesatkan oleh tafsir sesat terhadap buku-buku yang ditafsirkan secara sesat oleh manusia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya