Berita

Wakil Ketua Umum Prima, Alif Kamal/Repro

Politik

Prima Tolak Ide Hasto PDIP Yang Ingin Batasi Capres Dua Paslon Saja

SELASA, 08 JUNI 2021 | 09:29 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Keinginan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanti agar Pemilu Presiden 2004 hanya diikuti oleh dua pasang calon presiden (Capres) ditentang oleh Prima (Partai Rakyat Adil Makmur). Partai pendatang baru itu menganggap, Pilpres yang diikuti dua Capres saja akan menajamkan pembelahan rakyat dan menurunkan kualitas demokrasi.

“Pengalaman kita, Pilpres 2014 dan 2019 membahayakan ikatan kebangsaan dan kesatuan negara. Pembelahan karena persaingan dalam dua Pilpres yang sudah lewat jangan diulang lagi di 2024,” ujar Wakil Ketua Umum Prima, Alif Kamal kepada redaksi, Selasa (8/6).

Menurut Alif, demokrasi Indonesia juga makin menurun kualitasnya jika skenario Pilpres 2014 dan 2019 kembali terulang, apalagi jika tidak muncul nama-nama baru sebagai alternatif.


“Rakyat Indonesia perlu calon alternatif dengan program-program politik alternatif. Bukan calon yang itu-itu lagi muncul dengan jargon-jargon yang sama,” lanjutnya.

Prima mendorong fokus pertarungan Pilpres 2004 pada program dan bukan pada politik identitas, sehingga rakyat tidak dihantui dengan pembelahan politik yang merugikan. Dalam pengamatan Prima, meskipun Jokowi dan Prabowo telah bergabung dalam satu kubu, pembelahan di bawah masih dapat dirasakan hingga saat ini.

Terkait dengan bakal capres dari Prima, Alif mengatakan juga terus menggodok nama-nama yang muncul dari internal maupu ekstenal. Untuk bakal capres dari internal, saat ini  baru muncul satu nama yang diusulkan oleh para kader, yaitu Agus Jabo Priyono yang juga merupakan Ketua Umum partai tersebut.

“Bung Jabo kami usulkan bukan karena tidak ada pilihan dari nama-nama yang beredar sekarang, tetapi Prima perlu mengawal program-program unggulan terkait pajak berkeadilan dan pemberantasan korupsi dalam arena Pilpres,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya