Berita

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer/Net

Politik

Bela Mahfud MD, Joman: Jokowi Dikelilingi Brutus-brutus Berwatak Korup

SENIN, 07 JUNI 2021 | 22:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Menggilanya praktik korupsi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari para pembantu Presiden Joko Widodo yang memiliki agenda terselubung.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer sekaligus memberi pembelaan kepada Mahfud MD yang menyebut praktik korupsi lebih menggila dibanding era orde baru (Orba).

Bagi Noel, sapaan Immanuel Ebenezer, sistemiknya korupsi saat ini bukan akibat kesalahan Presiden Joko Widodo.

"Selain peninggalan dan warisan era sebelumnya, ini ulah dari pejabat atau menteri yang memanfaatkan momentum 3 tahun tersisa pemerintahan Jokowi," kata Noel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/6).

Noel mengungkapkan, sistimiknya korupsi itu ada di kementerian dan di sekeliling lingkaran presiden. Di tingkat kementerian, dari jual beli jabatan oleh para staf ahlinya sangat terbuka jelas.

"Jokowi dikelilingi brutus-brutus berwatak korup. Ada sejumlah alasan kenapa virus korupsi mewabah. Pertama, mereka sadar masa kekuasaan mereka akan berakhir dan harus bersiap diri masuk masa pensiun. Kedua, bersiap-siap menghadapi Pilpres 2024," jelas Noel.

Yang tak kalah penting, menjamurnya praktik korupsi terjadi karena hukuman bagi koruptor cenderung terlalu ringan dan tak menimbulkan efek jera.

"Mereka juga merasa memiliki jaringan dengan penguasa," lanjutnya.

Noel juga mengungkapkan, perilaku korupsi di kementerian relatif samar-samar. Bisa tercium tapi tidak terang-benderang. Hal itu berbeda seperti yang terjadi di daerah yang jual beli proyeknya sangan masif.

Dirinya meyakini, sistemiknya korupsi ada di semua provinsi, kota, dan kabupaten dengan pola yang kebanyakan terorganisir. Persentasenya pun beragam.

"Mungkin hanya 15 sampai dengan 20 persen kepala daerah tutup mata, diam, dan tak mau terima. Tapi membiarkan anak buahnya KKN. 30 persen lagi tutup mata diam, dan mau terima hasil KKN. Sisanya, 50 persen ikut mengorganisir korupsi itu," tandas Noel.

Karena itulah, pihaknya mendukung penuh kehadiran KPK yang diperkuat agar bisa mengurai sistemiknya korupsi di Indonesia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya